5 Pertanyaan Rizky Febian: Inspirasi Bermusik dan RFAS Music
Rizky Febian atau akrab disapa Iky menambah catatan bermusik lewat perilisan album penuh kedua Berona tanggal 20 Juli 2023. Album ini berisi total 10 lagu dengan menampilkan 3 kolaborator, yaitu GANGGA untuk lagu “Luka”, Teddy Adhitya “Hilang”, dan Basboi “Romansa”.
Kolaborasi tersebut berawal dari pertemuan Iky dengan mereka bertiga dalam program StereoVibes di kanal YouTube Rizky Febian. Di mana program memiliki keunikan tamu harus membuat lagu secara spontan. Ternyata, Basboi, Teddy, dan GANGGA mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para penonton.
“Acara talkshow di mana aku jadi pembawa acaranya, terus undang para musisi yang memang bisa dibilang cross genre dari aku. Jadi kayak pengin mengeksplorasi dan pengin tau musisi itu ternyata luas, musisi itu berkembangnya pesat, dan memperlihatkan bahwa di dunia musik itu tidak mengotak-otakkan genre,” kata Iky kepada Pophariini soal programnya (14/07).
Selain kolaborator, hal yang menarik dari album kedua ini mengenai jarak perilisan yang cukup lama dari album perdana yaitu sekitar 5 tahun. Salah satu faktor album sempat tertunda adalah penyesuaian dengan rumah baru karena Iky sudah tidak lagi bersama Net Visi Media semenjak single “Tak Lagi Sama” beredar di tahun 2020.
Iky membangun label musik bernama RFAS Music bareng manajernya Rahul Tamara Putra. Label ini diharapkan bisa terus bertumbuh dan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi semua, terutama musisi Indonesia serta orang-orang yang berperan dari balik layar.
Simak wawancara singkat kami dengan Iky melalui 5 pertanyaan sebagai berikut.
Bagaimana Iky memaknai perjalanan bermusik selama ini?
Memang dari awal berkarya, sebenarnya aku pengin fokus bagaimana membanggakan Mama sama Ayah. Pengin ada sesuatu hal yang bisa dibanggakan dari aku. Jadi semua tertitik dan terfokus di situ, bagaimana caranya bisa berprestasi sebagai anak. Dan lebih fokus tidak memosisikan ini menjadi sebuah pekerjaan, tapi buat apa saja yang harus dicapai.
Ceritakan yang menarik dari perilisan Berona dan target yang ingin dicapai Iky!
Menariknya adalah karena selama 3 tahun ini ada beberapa lagu yang memang aku save untuk di album yang sekarang. Jadi, ada unsur-unsur menariknya, contoh dari segi aransemen musik jauh berbeda ketika aku bikin lagunya di 2019. Terus tiba-tiba ketika remake lagi untuk album ini, benar-benar pesat dan begitu keliatan bahwa ternyata musik itu berkembang banget, musik itu up to date banget.
Aku fokusnya, karena album seperti ijazah bagi musisi. Mengenai pencapaian terlepas nanti diterima atau respons orang seperti apa, yang terpenting ada sebuah kelegaan untuk aku akhirnya bisa menyelesaikan album kedua ini.
Berbicara label milik Iky, RFAS Music yang didirikan bersama sang manajer. Bagaimana masa depannya?
Aku pengin RFAS Music grow up dan ada next level karena aku bikin label ini dengan penuh harapan besar. Tidak menutup kemungkinan aku bisa mengembangkan. Bukan hanya sebagai label saja, tapi aku pengin RFAS Music menjadi sebuah brand besar yang bisa dijadikan suatu hal.
Cita-cita aku sama Mas Rahul sedang dipikirkan dari sekarang bagaimana caranya mengembangkan. Mungkin berawal dari adik Iky, Rizwan Fadilah yang sudah mulai berusaha berkecimpung di dunia musik. Terbukti dia berani akhirnya merilis single. Dari situ kita mulai bisa memaintain, memanage, memikirkan ke depannya gimana caranya ini kita bisa terapkan ke sistem yang memang kita sudah pikirkan untuk ke depannya.
Dari mana Iky biasanya mendapatkan inspirasi dalam bermusik atau sosok yang mengubah Iky menjadi lebih baik di perjalanan ini?
Pada dasarnya songwriter adalah sebagai sebuah wadah untuk menyampaikan curahan hati, keresahan, kegelisahan apa yang dirasakan. Jadi, kalau aku setiap bikin lagu itu coba research dulu karena enggak mau semata-mata ketika bikin satu tema. Tiba-tiba tidak relate dengan orang-orang. Aku pun memikirkan itu. Ketika kalau pun tema sedih, kita harus meresapi dulu sedihnya.
Misalnya, aku sama Mahalini bukan hanya semata-mata sharing lagu saja. Tapi aku juga banyak belajar, mendapatkan banyak ilmu, jadi banyak mengetahui bagaimana caranya menentukan sebuah lirik dan lainnya. Aku merasa banyak faktor yang membantu aku akhirnya bisa membuat karya.
Menurut aku yang support ketika menjadi seorang songwriter itu adalah berusaha mendekatkan diri dengan apa yang kita rasakan dulu. Terpenting nothing to lose, tidak mengada-ada sebuah situasi, tapi mencoba untuk mengada-ada sebuah situasi yang memang relate dengan kita dan orang sekitar karena bagaimana pun caranya ketika aku membuat sebuah karya tujuannya adalah untuk bisa menyampaikan sebuah pesan agar mereka ikut merasakan, agar perasaan mereka bisa terwakili.
Terakhir, Iky disebut penyanyi yang memiliki karakter vokal R&B sementara mungkin orang tidak menyadari hal itu. Bagaimana tanggapannya?
Kalau R&B memang aku suka dari dulu. Dan kalau ditanya genre musik apa yang aku suka, R&B. Mungkin ada pertanyaan kenapa pas muncul enggak dari dulu langsung memperlihatkan. Sebenarnya bukan seperti itu, mungkin dulu itu yang harus jadi proses, kita harus menikmati dulu proses yang ada, ketika di “Kesempurnaan Cinta” terbukti dan lebih menunjukkannya di album Berona ini. Mungkin ini bukti sisi R&B aku.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Band Metal Singkawang, PAIN Rilis Album Mini Perdana False Victory, Delusion of Profanity
Berjarak 2 tahun dari perilisan single “Swallowed By Reality” dan “Subliminal Message”, band metal asal Singkawang yang menamakan diri mereka PAIN resmi meluncurkan album mini perdana berjudul False Victory, Delusion of Profanity November 2024. …
Ghostbuster Asal Padang Menganggap Musik sebagai Suntikan Adrenalin
Band hardcore asal Padang, Ghostbuster resmi melepas single “Insulin Adrenalin” awal Desember 2024. Ghostbuster merupakan proyek besutan Denny Dagor (bas) dan Aank (vokal) di tahun 1999. Formasinya kemudian berubah sejak Ibung (gitar) …