Life After NAIF: Lima Proyek Musik Personel di Luar NAIF

Bubarnya NAIF di bulan baik seperti mimpi buruk. Haru biru menjadi terlarang jika terus berlarut karena hidup terus berlanjut. Kami pun kembali melihat catatan perjalanan seru mereka dalam menghiasi musik Indonesia.
Di PHI, kami kerap memberikan tulisan-tulisan yang mengaitkan dengan NAIF. Tujuannya adalah lebih mengenang perjalanan seru dari band kesayangan semua umat musik di tanah air ini. Seperti tulisan soal serunya rekaman demo pertama NAIF yang memulai petualangan seru band ini bersama Leonardo Ringo.
Belum beberapa tulisan lawas berupa fakta-fakta tak tak terjamah yang menarik untuk dikonsumsi para fans NAIF, seperti cerita panjang soal album Retropolis, juga beberapa fakta menarik di balik debut album NAIF.
Lalu, pertanyaan sekarang, akan seperti apa hidup setelah NAIF. Menarik untuk dikulik sebenarnya, butuh energi dan waktu untuk setia mengikuti perjalanan mereka setelah bubarnya band yang membesarkan nama masing-masing personelnya.

Naif / foto dok. Naif
Bubarnya band ini membawa kami kepada sebuah fakta menarik: Kuartet satu ini tak dapat dipungkiri memiliki karya musik everlasting. Aksi panggung mereka yang selalu ditunggu. Seakan tak ada bosan, apalagi ada yang bisa mengubah pandangan bahwa NAIF terdiri dari musisi-musisi sejati. David, Pepeng, Emil, dan Jarwo bukan cuma solid berkarya atas nama NAIF, namun mereka juga ternyata musisi yang mumpuni, ini terbukti dengan keseriusan mereka di proyek-proyek di luar NAIF yang pernah mereka jalani.
Sedikit flashback, kami menulis cerita singkat soal proyek lain para personel NAIF yang mungkin terlewatkan oleh kalian. Bisa jadi proyek ini yang akan ‘menghidupkan musik’ mereka setelah selesai di NAIF.
David Bayu

Sampul album DVD Boy
David Bayu sempat membuat proyek solo dengan nama DVD Boy (dengan Krisna – kibordis additional Naif) pada 2009 dengan artwork wajah anaknya, Jason Davis. Namun, album ini tidak tersedia di layanan musik streaming hanya beredar dalam bentuk cakram padat yang dirilis dan didistribusikan oleh Demajors. Belakangan di sebuah wawancara bersama Helmi Yahya, David berkata bahwa ia tengah sibuk mempersiapkan debut albumnya sebagai David Bayu.
Franki ‘Pepeng’ Indrasmoro

Sampul album Raksasa – Selftiteld
Selain bersama NAIF, drummer yang fokus dengan karya komik-komiknya ini sempat menjalani karier musiknya bareng RAKSASA bersama Iman Fattah, Adrian Adioetomo, Adi Cumzky, dan Adhi Tomo. Band ini mengeluarkan album perdana tahun 2011. Setelah NAIF bubar, Pepeng dikabarkan hadir dengan proyek musik terbarunya bertajuk Frank N’ Friends. Di instagramnya, ia sudah memberikan teaser single debutnya “Jangan Ganggu”.
Emil Hussein

Sampul album Ost Pintu Terlarang
Bassist merangkap ‘produser’ NAIF ini pernah berkontribusi untuk proyek musik bernama Mantra bersama Zeke Khaseli dan Leonardo Ringo dan menulis lagu-lagu untuk film Pintu Terlarang besutan Joko Anwar, 2009 silam. Di luar itu, Emil juga pernah menggarap musik untuk film The Wedding & Bebek Betutu. Apakah musik tetap menjadi fokus utamanya? Kita doakan saja, meskipun wawancara terakhir dengan Leonardo Ringo, ia memilih untuk fokus ke hal lain selain musik. Ironisnya, ia belum merelakan bass-nya untuk dijual.
Fajar ‘Jarwo’ Endra Taruna

Sampul album Mr.J 1st Journey
Fakta menarik soal Jarwo: gitaris gondrong ini ternyata seorang multi-instrumentalis. Ia piawai memainkan drum, bas, serta piano. Diam-diam, Jarwo pernah menelurkan lima lagu yang bisa didengarkan via Reverbnation dengan moniker Mr.J (Fekgitar)
Apakah proyek ini yang akan dilanjutkan Jarwo setelah NAIF? Kami belum ada pertunjuk dari dirinya selain pengakuan mencengangkan tentang NAIF lewat vlog pribadinya. Mari berharap saja sesuatu yang baik akan datang.
__

Sampul album buku Bonbinben dan bonus CD
Di luar kesibukan masing-masing, sebagai band, saya perlu mencatat entitas lainnya bernama Bonbinben (Kebun Binatang Band, red), sebuah proyek buku cerita dan musik yang didedikasikan untuk anak-anak. Bonbinben terdiri dari empat tokoh fabel yang diperankan para personel yakni “Si Gala” (Serigala) diperankan Emil, “Si Gori” (Gorila) David, “Si Kupon” (Kuda) Jarwo, dan “Si Dungde” Pepeng. Buku beserta album ini dirilis pada tahun 2008 oleh Pustaka Lebah dan label rekaman Electrified Records.
Lalu, akan bagaimana ‘kehidupan musik’ setelah NAIF? Yang jelas, apapun bentuknya, kami yakin bahwa di luar mereka adalah empat pria dewasa yang bertanggung jawab kepada keluarga masing-masing, mereka juga adalah empat musisi yang punya hasrat musik yang tak akan terbentuk dan lekang oleh waktu.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- SEHIDUP SEMUSIK
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Pudar Terinspirasi Weezer di Single Satuperdua
Usai menandai kemunculan dengan single “Hilang Sementara” Oktober lalu, band rock asal Bandung, Pudar melanjutkan perjalanan dengan yang terbaru dalam judul “Satuperdua” (01/12). Sama seperti single sebelumnya, Pudar mengambil inspirasi dari band seperti Manic …
Single Dreams tentang Mister Nobody Memaknakan Mimpi
Setelah mengisi Westwew Compilation bulan Desember tahun lalu, Mister Nobody melanjutkan karier solonya dengan melepas single “Dreams” hari Jumat (01/12). Musisi asal Soasio, Galela, Maluku Utara ini memaknai mimpi sebagai sebuah perjalanan panjang lewat …