6 Lagu Horor Dalam Musik Indonesia
Tentu dalam rangka Halloween ini kami memilihkan lagu-lagu horor lokal yang ada di dalam musik Indonesia. Lagu-lagu bertema horor sendiri telah hadir di musik Indonesia sejak jaman dahulu. Karena tentu semua daerah akan punya cerita mistis tahayulnya tersendiri, yang mana semakin seram terlebih di kota yang kita alami.
Lupakan vampir, zombies, ataupun Chucky yang sedang tayang itu. Kita punya yang lebih horor. Dari kuntilanak (konon), soal kematian dan tahlilan upacaranya, hingga soal hari akhir di neraka. Ini dia 6 lagu horor dalam musik Indonesia pilihan Pophariini:
Payung Teduh – Resah
Ini salah satu dengan lirik horor yang cukup legendaris di kalangan penggemar musik folk. Meskipun musiknya luar biasa syahdu dan melenakan, bagian lirik bridge nya mengundang alis untuk berkerenyit dan membangunkan bulu kuduk.
“Aku menunggu dengan sabar / Di atas sini melayang-layang / Tergoyang angin menantikan tubuh itu”
Ini seram sekali sih. Secantik apapun yang ditunggu, kalau sosoknya melayang-layang di atas ya, buat apa? Fiks, ini horor banget. No Debat!
Putih – Efek Rumah Kaca
Ini horor dalam sudut sedikit berbeda. Dari album Sinestesia (2015) Cholil cs. Bercerita tentang kematian yang datang menghampiri dari sisi sudut pandang orang pertama. Dari bait pertamanya saja sudah langsung membuat merenung:
Saat kematian datang / Aku berbaring dalam mobil ambulan / Dengar, pembicaraan tentang pemakaman / Dan takdirku menjelang / Sirene berlarian bersahut-sahutan / Tegang, membuka jalan menuju Tuhan / Akhirnya aku usai juga.
Silahkan simak sendiri lirik seutuhnya. Bila itu belum cukup, bahkan Cholil menyelipkan lafal “La Ilaha Illalah” dalam bait reff-nya yang berarti, “Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah”. Lafal ini lazim dipanjatkan dalam acara tahlilan.
Bilur – Sarasvati
Bukan, ini bukan lagu milik Isyana Sarasvati. Dan ini juga bukan lagu “Bilur” milik Danilla. Tapi ini adalah lagu milik Risa Sarasvati, salah satu dari trio Homogenic yang mengundurkan diri dan merilis karya solo nya Story of Peter di 2010. Liriknya tentang sang tante, seorang penyinden yang meninggal sewaktu sedang hamil. Itu sebabnya kita akan pendengar nyanyian sinden di lagu ini. Dan menurut salah seorang personil Sarasvati konon, karena kedekatan Risa dengan dunia mistis, kabarnya ketika dibawakan di panggung, sang tante almarhum tersebut sering ‘mampir’.
Tafsir Mistik – The Panturas
Siapa sangka lagu bernuansa surfrock bisa juga jadi meliuk seram. Single dari album terbaru, Ombak Banyu Asmara ini bercerita tentang setan yang tak mempan diusir dengan ruqyah. Eits, tapi jangan salah sangka. Lagu bertema setan ini ternyata berbicara soal manusia dengan cara menyindir. Menyamakan manusia (kita) dengan setan.
Wahai setan yang bersembunyi di antara makna / dan tak mempan diusir dengan ruqyah / Merasuki bangunan kepala / dan mengendap hingga jadi lumrah// Ruang khayalan yang tlah kau buka / beri pembenaran pada dosa-dosa manusia yang takabur neraka / dan coba ciptakan swanirwana.
Siksa Kubur – OM PSPS Feat. Warkop DKI
Bukan, bukan grup brutal death metal asal Jakarta, Siksakubur yang fenomenal itu. Yang ini datang dari salah satu personil pengocok perut legendaris yaitu Kasino “Warkop DKI”. Warkop DKI sendiri selain punya film bergenre horor komedi brilian, Setan Kridit (1980), diwakili oleh Kasino yang memang bersuara khas pernah berkolaborasi dengan Pancaran Sinar Petromaks (PSP) bernyanyi tentang hari akhir yang berjudul “Siksa Kubur”. Namun kali ini meski bernunasa dangdut liriknya sangatlah penuh perenungan dan tentunya, cukup horor.
Tukang Parkir – Benyamin S.
Kalau yang satu ini sempat ramai di jagat maya kemarin. Tukang parkir di mini market. Persoalaannya adalah bunyi peluit tukang parkir yang berujung harus menyiapkan uang dua ribu rupiah. Ramainya sampai terbagi dua kubu. Yang keberatan dengan kehadirannya, dan yang sama sekali tidak keberatan. Yang terakhir beranggapan tidak apa, itung-itung sedekah. Yang keberatan tentu karena dirasa kehadirannya sebetulnya tidak terlalu membantu sama sekali, tapi minta dibayar. Seperti hantu, muncul dan pergi sesukanya. Bahkan minta dibayar. Horor bukan?
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …