7 Fakta Musik Narpati Awangga a.k.a. OomLeo
Seiring dengan ‘kembalinya’ Ardhito Pramono lewat album terbarunya, Wijayakusuma, yang juga menandakan ‘bangunnya kembali’ Aksara Records, label rekaman penting asal Jakarta yang sempat hibernasi sekian lama, fans juga menjadi saksi arah musikal dan pendewasaan yang menarik di bab terbaru sang musisi ini.
Indonesia menjadi payung besar dari fase baru Ardhito, kita melihat begitu besarnya perhatian akan Indonesia, lewat bahasa maupun notasi, melodi dan gaya yang diterapkan segenap hati ke dalam setiap inci musik yang ditulisnya.
Satu hal yang menarik dari perjalanan album ini adalah hadirnya sosok Narpati Awangga. Musisi juga seniman asal Jakarta yang kerap populer dengan sapaan sayang OomLeo ini menjadi penting karena ialah sosok yang boleh disebut ‘penasehat spiritual’ dari karya Ardhito di Wijayakusuma. Bersama Ardhito, OomLeo berperan menjadi teman bicara di balik penulisan lagu-lagu di album ini.
Ironisnya, bagi sebagian besar pecinta musik yang luas, dari sabang sampai Merauke, sosok OomLeo sendiri mungkin masih asing. Namun buat skena musik juga kancah seni rupa di kota-kota besar, namanya harum.
Untuk mengenal lebih jauh siapa sosok OomLeo, Pophariini akan membeberkan 5 fakta ringan di balik musisi yang satu ini.
Anggota dari grup synth pop, Goodnight Electric
Selama bertahun-tahun, OomLeo aktif bersama Goodnight Electric, unit synth-pop yang membesarkan namanya di skena musik. Band yang digawangi oleh dirinya bersama Henry Foundation bersama Bondy Goodboy ini telah membuat beberapa album, album pertama dibawah naungan Aksara Records, label yang hari ini merilis Wijayakusuma-nya Ardhito Pramono. Bersama kedua sahabatnya, peran lelaki ini besar dengan meramu lagu demi lagu yang ada di grup yang kini berkembang menjadi sextet ini.
Penulis lagu untuk White Shoes and The Couples Company
Selain bersama GE, apresiasi menulis OomLeo juga terlihat di grup lain. Contohnya White Shoes and The Couples Company (WSATCC). Di album debut band ini, dirinya ikut berperan dalam menulis bersama para personilnya, terutama Saleh Husein dan Aprilia Apsari di lagu “Senja”.
Berlanjut di album kedua WSATCC
Hubungan OomLeo dan para musisi asal IKJ ini terus berlanjut ketika dirinya berperan besar terhadap lirik lagu hit “Kisah Dari Selatan Jakarta” yang ada di album kedua WSATCC, Vakansi. Salah satu potongan terbaik dari album kedua, kerap dibawakan band ini di atas panggung.
Keriaan di OomLeo Berkaraoke
Salah satu keriaan yang happening banget di era 2017-2019 kemarin adalah munculnya OomLeo Berkaraoke. Yang mungkin orang belum tahu adalah bahwa menu pesta karaoke besutannya ini sebetulnya sudah dirintisnya sejak 2003 di acara-acara kecil, namun menjadi besar di 2012 dan mencapai puncaknya di 2017 ketika dihelat di gelaran festival musik besar.
‘Bergabung’ dengan SMASH
Salah satu pencapaian yang menggemparkan skena musik tanah air adalah ketika ia ‘bergabung’ dengan grup vokal SMASH untuk single mereka bertajuk “Jadi Milikku”. Single yang ditulis oleh kolektif songwriter Laleilmanino ini menampilkan sosok dirinya sebagai performer tamu.
Makin populer lewat Vindes
Vindes adalah proyek keriaan terkini dari OomLeo bersama dengan rekan-rekannya di IKJ. Menampilkan Vincent dan Desta, dua sahabatnya, dibantu dengan Batman, rekan sejawat di GE sebagai pimpinan divisi visual, ia berperan sebagai konsultan kehidupan, sosok yang menurut profil di situs resmi vindes sebagai si berfungsi-namun-tak-berguna, yang ironisnya teramat penting dalam menjadikan video podcast ini menjadi lebih berbobot, unik dan memiliki nilai beda dari video podcast lainnya.
Membesut 4 lagu di album Wijayakusuma
Yang terbaru, bersama Ardhito Pramono, OomLeo berperan dalam menulis lirik tak kurang dari 4 lagu di album Wijayakusuma, antara lain: “Wijayakusuma”, “Berdikari”, “2 Jam” dan “Asmara” menjadikannya sosok penulis lirik Indonesia yang patut diperhitungkan dalam skena musik Indonesia. Dari sini kita tahu, bahwa kemegahan baik lagu maupun album terbaru Ardhito Pramono ini juga lahir karena peran penting dari sosok OomLeo.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …