Aksi Khidmat Cholil Efek Rumah Kaca di Dalam Gedung KPK

Sep 18, 2019

Suasana senyap dan khidmat tercipta tatkala Cholil Mahmud, vokalis Efek Rumah Kaca menyanyikan lagu di dalam kerumunan orang di dalam gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di HR Rasuna Said Kav C-1 Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa (17/9) petang selepas magrib kemarin.

Di video yang diunggah oleh Gisa, seorang warga lewat akun twitternya @gruusomeflowers ini memperlihatkan suasana ketika Cholil membawakan sebuah lagu bertajuk “Bunga dan Tembok” karya Widji Thukul/Fajar Merah di depan Gedung Merah Putih KPK.

Lewat alunan gitar akustik dan pengeras suara, Cholil nampak emosial menyanyikan lagu ini. Para massa peserta demo bertajuk ‘Pemakaman KPK’ yang digelar di dalam gedung KPK ini menjadi larut dalam kesedihan. Acara yang digelar dari sore sampai sekitar jam 8 malam juga diisi dengan orasi, penyalaan lilin, tabur bunga dan renungan.

Aksi Cholil Mahmud di malam renungan semalam menjadi lanjutan dari ajakannya serta beberapa musisi lain untuk menyampaikan aspirasi langsung di depan Gedung DPR RI sejak hari Selasa (17/9) sejak pukul 11.00 siang sebagai bentuk kegelisahannya perihal Revisi Undang-Undang KPK (RUU KPK) dan juga Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Melalui akun Instagramnya, beberapa musisi Indonesia mengajak followers-nya untuk bersama-sama menolak kedua rencana tersebut dengan mengganti profil medsos serta turun ke jalan.

https://www.instagram.com/p/B2eBrFPBsvx/

Buat yang belum tahu, RUU KPK dan RKUHP menimbulkan banyak pro dan kontra. Setelah KPK mengumumkan untuk mencari calon pimpinan baru, secara ‘tiba-tiba’ DPR mengajukan perubahan UU KPK yang masih bermasalah. RUU KPK ini dianggap dapat melemahkan KPK dalam memberantas korupsi, padahal, KPK merupakan lembaga yang bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan mana pun. Sementara itu, RKUHP juga dinilai bermasalah karena terdapat pasal-pasal yang dianggap kontroversial, mengatur ranah pribadi kehidupan masyarakat, dan juga berpotensi untuk membungkam kebebasan berekspresi.

_______

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)

Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …