Buntut Virus Corona, Beberapa Festival Musik Lokal ini Diundur
Beberapa hari kebelakang nampaknya menjadi hari-hari yang menyebalkan bagi beberapa concertgoers. Gempuran berita-berita ditundanya berbagai gelaran musik, khususnya di Jakarta, menghiasi linimasa di media sosial dan berbagai portal berita. Yang menjadi penyebabnya? Tentu saja COVID-19, –atau tenarnya-, virus corona.
Tarik sedikit ke 28 Februari lalu, Green Day mengumumkan bahwa mereka akan menunda beberapa panggungnya di Asia, termasuk yang terdekat di Singapura. Beberapa kawan yang sudah membeli tiket dan bahkan memesan tiket pesawat kelihatan sekali sedihnya, walaupun hanya terlihat dari beberapa cuitannya.
Mundur ke Senin (02/03) lalu, tidak lama setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa 2 WNI positif terkena virus corona, semuanya nampak keruh bagi para concertgoers.
Seperti yang dilansir dari Instruksi Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Daerah Ibukota Jakarta, mengenai peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi corona virus disease (COVID-19). Salah satu intruksi didalamnya yakni “Melaksanakan penghentian sementara layanan perizinan dan non-perizinan secara manual dan elektronik yang terkait penyelenggaraan kegiatan atau acara (event) yang menimbulkan pengumpulan banyak orang.”
Otomatis, penyelenggara-penyelenggara dari beberapa gelaran-gelaran musik yang akan diadakan dalam waktu dekat harus putar otak dengan sekeras-kerasnya. Berikut adalah beberapa gelaran musik di Jakarta dan sekitarnya yang postponed ataupun canceled akibat virus corona.
Head in the Clouds
Seharusnya festival ini bisa menjadi ajang “pulang kampung” bagi 2 nama lokal yang saat ini sedang mendunia, Rich Brian dan Niki. Festival yang diinisiasi oleh 88Rising ini seharusnya akan diadakan di Jakarta pada 7 Maret mendatang. Membawa roster-roster 88Rising lainnya seperti Joji, Stephanie Poetri, Dumbfoundead, serta didampingi oleh nama-nama lokal seperti Dipha Barus, Reality Club, Elephant Kind, dan lainnya.
Hammersonic
Patah hati massal bagi para “penggemar musik keras” di Indonesia bahkan hingga Asia, mengingat tahun ini festival musik keras kesayangan mereka memasang line up yang tak main-main: Slipknot, Trivium, Black Flag, Suicide Silence dan masih banyak lagi. Hammersonic Festival dipastikan akan diundur hingga 15-17 Januari 2021.
10th Music Gallery
Salah satu acara musik anak muda yang sudah ‘lumayan berumur’ di Jakarta. Diselenggarakan oleh BSO Band FEB Universitas Indonesia, acara ini termasuk menjadi salah satu yang ditunggu di tiap tahunnya, selain karena penampil lokal juga beberapa nama internasional seperti Honne, Beach Fossils, Last Dinosaurs dan masih banyak lagi. Sadly. Di edisi kesepuluhnya punya konsep kolaborasi antar musisi yang keren; Efek Rumah Kaca x SORE, Vira Talisa x Bilal Indrajaya, Glaskaca x Mantra Vutura. Belum ada kabar terkini apakah festival ini akan postponed atau canceled.
FLAVS
Jika terlaksana, festival musik terbaru di Jakarta ini seharusnya bakal keren. Proyek ambisius Visicita Network dan Dyandra Promosindo yang diadakan 4-5 April mendatang terpaksa diundur 8-9 Agustus. Kenapa ambisius? Mereka membawa Azealia Banks, Tyga, Lil Pump, dan hampir puluhan nama lokal lainnya, Jamie Aditya, Iwa K, Eyefeelsix, Maliq & D’Essentials, Saykoji, Ramengvrl, Reza Artamevia, serta Mukarakat. Sangat cukup untuk sebuah festival musik hip hop, soul dan R&B.
Meski penundaan ini dilakukan demi kepentingan bersama, namun hal ini juga menjadi PR besar untuk para penyelenggara gelaran-gelaran musik di Jakarta dan sekitarnya.
Selain kelima nomor diatas, beberapa gelaran-gelaran musik lainnya dalam waktu dekat terlihat masih bertahan sesuai jadwal. Berikut dua diantaranya.
The Sounds Project
Dua hari, 33 line-up, 2 musisi internasional, serta embel-embel “More to be announced”, The Sounds Project tentu saja bisa menjadi opsi untuk melepas penatmu setelah 5 hari bekerja. Jakob Ogawa (Norwegia) dan Peachy! (Amerika) adalah 2 nama musisi internasional yang mereka bawa pada tahun ini.
LaLaLa Festival
Kembali di edisi keempatnya, tak tanggung-tanggung, mereka seakan memberi tanda bahwa mereka tidak akan berhenti, meskipun dalam beberapa edisi sebelumnya, mereka selalu saja mendapatkan kritik dan protes keras dari para pengunjungnya. Tahun ini, mereka melebarkan diri dengan menjadi 2 hari. Simple Plan dan LANY menjadi sajian utamanya. Menarik untuk dinantikan bagaimanakah rasanya menonton Simple Plan dengan udara dingin khas Orchid Forest Cikole.
LaLaLa Festival tahun ini akan diadakan pada 18 dan 19 April mendatang. Selain 2 nama besar tersebut, nama-nama lokal seperti Kunto Aji, Isyana Sarasvati, Danilla, Scaller, Coldiac, Petra Sihombing, dan beberapa nama lainnya turut mengisi line-up dari festival ini.(Raka)
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …