5 Video Musik Indonesia Pilihan The Jadugar

Televisi yang entah sejak kapan percisnya sudah ditinggalkan atau suatu hal yang lalu banget bagi mereka yang sudah menemukan dunia barunya di internet.
Kini semua orang tak perlu lagi menunggu VJ MTV mengoceh untuk bisa menyaksikan video musik berikutnya, yang terganti oleh pilihan search maupun next via YouTube.
Zaman memang sudah berubah, namun yang pasti orang-orang di balik perkembangan dari seni visual itu sendiri tetap menunjukkan eksitensinya mengukir sebuah perjalanan.
Adalah Henry “Betmen” Foundation bersama Anggun “Culap” Priambodo beberapa waktu lalu merilis sebuah buku The Jadugar: Tahun Mengobrak-abrik Video Musik Indonesia.
Jika sudah membaca buku catatan mereka yang bisa disebut dokumentasi petualangan kreatif tersebut mungkin kamu juga termasuk dari perjalanan. Simak lima video musik Indonesia pilihan The Jadugar berikut ini:
Pilihan Henry “Betmen” Foundation
1. Tatyana Akman – Sad Today (2019)
Dir: Tatyana Akman
Dikasi tau sama istri kalo ada bintang film bikin lagu. Pas liat intro video musiknya langsung tertarik untuk nonton dan dengerin. Ternyata video ini disutradarai sendiri oleh sang biduwan. Sinematography dan lokasinya menarik, editing dan grading juga baik. Asik.
2. Gizpel – Zittau (2015)
Dir: Vinny Asrita
Pertama liat visual video ini langsung nempel dikepala sampe sekarang. Sangat sederhana namun dengan eksekusi visual yang manis dan menarik. Yang paling penting adalah mood antara musik dan visual yang tepat guna.
3. Harlan Boer – Jatuh Cinta Diam Diam (2019)
Dir: Toma kako
Untuk lagu durasi yang cukup panjang, sebenarnya video musik ini cukup monoton. Tapi karena gw suka musik dan liriknya, ketika memahami benar esensi dan terbius lagu ini justru kemonotonan video ini mejadi magic tersendiri. Dengan tone color yang washed dan gelap juga plot twist di akhir video.
Pilihan Anggun “Culap” Priambodo
4. Bvrtan – Operasi Kegelapan yang Memonopoli Ekonomi Pedesaan (2016)
Dir: Bvrtan (info tidak ditemukan, saya berasumsi)
Entah ini seperti sebuah perasaan menghantui terus sejak pertama kali menontonnya. Menghantui karena saya memang suka sama efek saat menontonnya dan setelahnya yang terus dibuat diam terhanyut tanpa ada yang perlu penjelasan apa-apa melihat gambarnya yang gamblang tanpa tedeng aling-aling. Nafsu saya terhadap tempe, nasi anget dan sambel ulek langsung memuncak. Terima kasih sudah memberi kesempatan pada jati diri untuk muncul.
5. Django – Kamseng Riddim (2016)
Dir: Allan Soebakir
Kalau musik video menjadi medium ekspresi percobaan akan efek-efek kehidupan yang lain jadinya akan seperti ini. Kita jadi masuk membayangkan atau bisa terlibat pada pertanyaan siapa kita manusia yang hanya debu ini? kita sampai lupa bahwa yang sedang kita tonton adalah alat promosi musiknya. Apa baju yang pas untuk dipakai saat kita pesta berdoa memetik kabel kusutnya PLN? Kita jadi ngelantur kemaren mau bilang apa tapi nggak jadi bilang, besok mau nyebrang jalan ah di Tomang tapi sampainya di Jatinegara, dan seterusnya.
_____
Simak ulasan buku The Jadugar di kolom resensi PHI di sini. Jangan lupa, kalau tertarik beli bukunya ya.

Eksplor konten lain Pophariini
Sun Eater Perkenalkan Reality Club sebagai Keluarga Baru
Seminggu lalu, Sun Eater mengumumkan Reality Club resmi bergabung menjadi bagian dari keluarga mereka. Reality Club yang kini beranggotakan Fathia Izzati (Chia), Faiz Novascotia Saripudin, Nugi Wicaksono, dan Era Patigo langsung menyambut unggahan foto …
510 Asal Bandung Kolaborasi bareng Fanny Soegi di Single Amo
Setelah mengawali 2025 dengan single “Plastic Faith” yang rilis Februari 2025, 510 kembali meluncurkan materi terbaru dalam judul “Amo” hari Jumat (25/04). Dalam membawakannya, mereka berkolaborasi dengan Fanny Soegi. Band asal Bandung …