Album yang Mengubah Hidup: John Paul Patton
Masa pandemi tak menjadi penghalang bagi siapapun untuk tetap produktif dalam membuat karya. Seperti yang dilakukan John Paul Patton alias Coki bersama bandnya Kelompok Penerbang Roket. Mereka diam-diam sudah mengumpulkan banyak lagu untuk segera dirilis.
Coki dkk memang jarang tampil di konser virtual manapun. Mengingat aksinya bersama band memang lebih asyik ditonton secara nyata. Kami pun berkesempatan menemuinya beberapa waktu lalu di lokasi syuting Papparappop Festival dari Pop Hari Ini.
Sebelumnya, Bintang Lima milik Dewa pernah dipilih oleh Sal Priadi sebagai album yang mengubah hidup. Tak dapat dipungkiri bila nantinya ada musisi lain yang juga memilih rilisan yang sama. Simak tentang cerita Coki mengenai album yang mengubah hidupnya berikut ini:
Bintang Lima – Dewa
“Album ini keren banget. Ya, masterpiece sih menurut gue buat albumnya Dewa. Salah satu kali ya. Mungkin banyak die hard fans juga yang bilang. Album itu kaya banget. Gue ngerasa banyak influence-influence luar, Queen gitu-gitu. Akhirnya gue jadi suka banget sama Dewa gara-gara album ini dan makin pengin ngeband lagi.”
Coki mengaku sudah mendengarkan Dewa dari zaman Ari Lasso. Ia sering melihat video musik band Ahmad Dhani ini di channel MTV. Namun, saat itu ia belum memiliki satu pun rilisan fisiknya.
“Sampai akhirnya gue beli (album) Dewa itu gara-gara video klipnya si ‘Roman Picisan’. Entah kenapa gue nggak ngerasa kayak aneh gitu (pergantian Ari Lasso dengan Once). Dua karakter beda si Once sama Ari Lasso. Si Once lebih, ya pas sih menurut gue di album ini. Sekarang gue bisa bilang gitu. Di hari itu kan gue cuma ngerasa oh keren banget albumnya. Sekarang gue makin merasa ini perfect sih.”
Ya, Coki tak memilih mana vokal yang lebih berkarakter untuk Dewa. Ari Lasso tetap lah Ari Lasso. Selain musik, ia begitu terkesan dengan tampilan sampul Bintang Lima.
“Gue beli kasetnya di tempat yang sama gue beli Dr. PM. Tiga fold gitu kan. Sampe gue baca, di kasur. Wah ini keren banget, artwork– nya dipikirin banget. Di saat itu gue hafal banget lirik-liriknya.”
“Gara-gara MTV gue ke toko musik. Ada si Dewa. Akhirnya gue ambil”
Dari sebelas nomor dari album, Coki menjagokan “Roman Picisan”. Sebut saja lagu magis yang mungkin bisa jadi musikalnya sangat mewah bagi telinga anak sekolah era 2000-an.
“Favorit karena lagu itu panjang banget. Trus dinamis banget. Ada suara kayak choir gitu. Orang-orang ngomong semua rame-rame. Na.. na.. na.. na.. na.. Intinya lagu itu sangat dinamis banget.”
Coki menganggap Ahmad Dhani seorang yang genius. Berkali-kali kata keren terlontar dari mulutnya. Ia merasa Ahmad Dhani adalah musisi yang selain jago bermusik, bisa menyalurkan semua apa yang dipikirkan.
“Nggak ada yang aneh. Keren semua rasanya. Sosok dia, di luar dia ikut-ikutan politik. Gue kalau liat musiknya, gue ngefans sama dia. Pengin gue someday ketemu ngobrol. Gue pernah ngeliat dia di mal. Trus udah gitu aja.”
______
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …