Gratia Elena Mengawali Karier dengan “S.T.A.R”
Penyanyi pendatang baru, Gratia Elena memperkenalkan single perdana yang diberi nama “S.T.A.R” tanggal 13 November 2020 yang sudah bisa didengarkan melalui layanan musik streaming.
Gratia mengaku, pembuatan lagu “S.T.A.R” terinspirasi dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Seseorang yang berhasil membuat Gratia merasakan kembali indahnya cinta.
View this post on Instagram
“Gue berharap supaya dia yang cuma satu di antara sekian banyak cowok yang bisa meluluhkan lagi hati gue gitu. Gue berharap supaya dia terus ada selamanya. Ibarat nih kayak bintang selalu bersinar selamanya, dan nggak pernah pergi dari gue. Dan gue nggak pernah kehilangan cahayanya,” kata Gratia kepada Pop Hari Ini (16/11).
Singkat cerita, Gratia memang tidak memiliki komitmen dengan lelaki yang disebut ‘sosok pencuri hati’ tersebut. Ia terpaksa merelakan hubungan indahnya terjalin hanya bertahan selama 8 bulan.
Menariknya, penamaan single “S.T.A.R” tak berarti bintang melainkan singkatan dari catatan puisi Gratia berjudul Four Letters That Spells. Ia menganggap puisi ini yang dirasa tepat menjadi pembuka jalan kariernya di antara banyak naskah yang pernah dibuat.
“Puisinya cocok menceritakan tentang pertemuan, dan momennya juga gue tulis puisi itu pada saat gue abis ketemu sama nih orang. Jadi gue tau dong mana yang mau dikeluarin duluan,” jelas Gratia yang sudah mempersiapkan single selanjutnya.
Berbicara soal rencana mini album atau album penuh, Gratia belum mempunyai target final. Sebagai bocoran, album nanti akan berkisah tentang cinta dengan lirik yang cukup mengena.
Penggarapan “S.T.A.R”, Gratia bertindak sebagai pembuat lirik, notasi, dan tempo lagu. Untuk aransemen dibantu rekan bermusiknya. Demi keinginan bisa terus berkembang, suatu hari ia berharap bisa memainkan alat musik sendiri.
“Penginnya sih belajar piano. Someday akan gue realisasikan belajar piano itu karena gue sadar banget itu akan bisa lebih memudahkan gue dalam menciptakan lagu,” ungkap Gratia.
Kisah menarik di balik pembuatan lagu “S.T.A.R” mengalami pengurangan kata dari puisi aslinya demi menyesuaikan konsep yang direncanakan. Gratia belum dapat memastikan untuk rilisan yang berikutnya. Bisa jadi diambil dari yang bukan puisi, atau mengadopsi dari puisi-puisi lain.
“Tergantung keinginan dan mood gue juga apakah gue pengin mengeluarkan lagu dengan lirik yang lebih ringan. Nah, gue kalau misalnya mau kayak gitu gue keluarin aja lirik yang biasa, bukan yang dari puisi.”
Sementara itu, video musik “S.T.A.R” sudah resmi beredar di kanal YouTube Gratia Elena. Proses pembuatan video perdana ini berkolaborasi dengan Saged Creative yang mengambil lokasi syuting di wilayah Tangerang awal November.
Awal karier bermusik Gratia dimulai bertepatan dengan momen Natal 2019 lewat perilisan single rohani berjudul “Besar Kasih Tuhan”. Ketertarikannya terhadap musik tumbuh sejak usia 6 tahun, meski tidak memiliki background dari keluarga musisi.
Pengaruh musik itu datang dari sang ayah. “Bokap gue tuh emang orang yang penikmat musik walaupun dia nggak berkecimpung di musik,” kata wanita kelahiran 11 Februari ini.
Ayah Gratia sosok yang hobi mendengarkan musik seperti karya dari komposer Chris Botti, pianis jazz Diana Krall, dan grup jazz asal Italia, SMOMA.
Tak heran Gratia menyimak karya-karya musisi senior yang kebanyakan beraliran jazz termasuk Indra Lesmana. Ia juga mengagumi musisi lain macam Chrisye, Santana, dan Norah Jones.
Jika suatu hari mendapat kesempatan untuk berkolaborasi, ia memilih dua nama penyanyi lokal yaitu Teza Sumendra dan Ardhito Pramono. Gratia juga berharap bisa bekerja sama dengan trio produser Laleilmanino.
Perjalanan karier Gratia yang terbilang masih baru, membuatnya optimis untuk bersaing di industri musik. Gratia terbuka untuk diberi masukan karena menganggap kritikan justru bisa jadi penyemangat bagi dirinya.
“Bagi gue itu wajar sih, proses. Malah gue menghargai kalau gue bisa diproses oleh penikmat musik di luar sana menjadikan gue tuh lebih grow lagi sebagai seorang musisi.”
Tak hanya senang menulis puisi dan bernyanyi. Gratia rajin menyimak banyak Podcast. Di antaranya Suara Puan dan Rintik Sedu yang mewakili perpuisian era kini.
“Kalau dari karya-karya puisi yang udah lama gitu. Gue nggak terlalu suka sih puisi-puisi jadul karena menurut gue terlalu berat aja. Cuma kalau kayak yang terkenal Chairil Anwar gitu, udah jelas gue baca-baca sih. Walaupun gue baca-baca tidak mengerti menikmati karya beliau. Puisi ya suka banget ya zaman sekarang,” tutup Gratia yang juga berencana untuk membuat podcast pribadi.
“S.T.A.R” dari Gratia Elena sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming musik yang tersedia.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …