6 Lagu Horor Dalam Musik Indonesia

Oct 31, 2021
Lagu Horor

Tentu dalam rangka Halloween ini kami memilihkan lagu-lagu horor lokal yang ada di dalam musik Indonesia. Lagu-lagu bertema horor sendiri telah hadir di musik Indonesia sejak jaman dahulu. Karena tentu semua daerah akan punya cerita mistis tahayulnya tersendiri, yang mana semakin seram terlebih di kota yang kita alami.

Lupakan vampir, zombies, ataupun Chucky yang sedang tayang itu. Kita punya yang lebih horor. Dari kuntilanak (konon), soal kematian dan tahlilan upacaranya, hingga soal hari akhir di neraka. Ini dia 6 lagu horor dalam musik Indonesia pilihan Pophariini:


Payung Teduh – Resah

Ini salah satu dengan lirik horor yang cukup legendaris di kalangan penggemar musik folk. Meskipun musiknya luar biasa syahdu dan melenakan, bagian lirik bridge nya mengundang alis untuk berkerenyit dan membangunkan bulu kuduk.

“Aku menunggu dengan sabar / Di atas sini melayang-layang / Tergoyang angin menantikan tubuh itu”

Ini seram sekali sih. Secantik apapun yang ditunggu, kalau sosoknya melayang-layang di atas ya, buat apa? Fiks, ini horor banget. No Debat!

 

Putih – Efek Rumah Kaca

Ini horor dalam sudut sedikit berbeda. Dari album Sinestesia (2015) Cholil cs. Bercerita tentang kematian yang datang menghampiri dari sisi sudut pandang orang pertama. Dari bait pertamanya saja sudah langsung membuat merenung:

Saat kematian datang / Aku berbaring dalam mobil ambulan / Dengar, pembicaraan tentang pemakaman / Dan takdirku menjelang / Sirene berlarian bersahut-sahutan / Tegang, membuka jalan menuju Tuhan / Akhirnya aku usai juga.

Silahkan simak sendiri lirik seutuhnya. Bila itu belum cukup, bahkan Cholil menyelipkan lafal “La Ilaha Illalah” dalam bait reff-nya yang berarti, “Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah”. Lafal ini lazim dipanjatkan dalam acara tahlilan.

 

Bilur – Sarasvati

Bukan, ini bukan lagu milik Isyana Sarasvati. Dan ini juga bukan lagu “Bilur” milik Danilla. Tapi ini adalah lagu milik Risa Sarasvati, salah satu dari trio Homogenic yang mengundurkan diri dan merilis karya solo nya Story of Peter di 2010. Liriknya tentang sang tante, seorang penyinden yang meninggal sewaktu sedang hamil. Itu sebabnya kita akan pendengar nyanyian sinden di lagu ini. Dan menurut salah seorang personil Sarasvati konon, karena kedekatan Risa dengan dunia mistis, kabarnya ketika dibawakan di panggung, sang tante almarhum tersebut sering ‘mampir’.

 

Tafsir Mistik – The Panturas

Siapa sangka lagu bernuansa surfrock bisa juga jadi meliuk seram. Single dari album terbaru, Ombak Banyu Asmara ini bercerita tentang setan yang tak mempan diusir dengan ruqyah. Eits, tapi jangan salah sangka. Lagu bertema setan ini ternyata berbicara soal manusia dengan cara menyindir. Menyamakan manusia (kita) dengan setan.

Wahai setan yang bersembunyi di antara makna / dan tak mempan diusir dengan ruqyah / Merasuki bangunan kepala / dan mengendap hingga jadi lumrah// Ruang khayalan yang tlah kau buka / beri pembenaran pada dosa-dosa manusia yang takabur neraka / dan coba ciptakan swanirwana.

 

Siksa Kubur – OM PSPS Feat. Warkop DKI

Bukan, bukan grup brutal death metal asal Jakarta, Siksakubur yang fenomenal itu. Yang ini datang dari salah satu personil pengocok perut legendaris yaitu Kasino “Warkop DKI”. Warkop DKI sendiri selain punya film bergenre horor komedi brilian, Setan Kridit (1980), diwakili oleh Kasino yang memang bersuara khas pernah berkolaborasi dengan Pancaran Sinar Petromaks (PSP) bernyanyi tentang hari akhir yang berjudul “Siksa Kubur”. Namun kali ini meski bernunasa dangdut liriknya sangatlah penuh perenungan dan tentunya, cukup horor.

 

Tukang Parkir – Benyamin S.

Kalau yang satu ini sempat ramai di jagat maya kemarin. Tukang parkir di mini market. Persoalaannya adalah bunyi peluit tukang parkir yang berujung harus menyiapkan uang dua ribu rupiah. Ramainya sampai terbagi dua kubu. Yang keberatan dengan kehadirannya, dan yang sama sekali tidak keberatan. Yang terakhir beranggapan tidak apa, itung-itung sedekah. Yang keberatan tentu karena dirasa kehadirannya sebetulnya tidak terlalu membantu sama sekali, tapi minta dibayar. Seperti hantu, muncul dan pergi sesukanya. Bahkan minta dibayar. Horor bukan?


 

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

Vinyl The Jansen Keluaran 4490 Records dan Demajors, Ini Dia Perbedaan Keduanya

The Jansen merilis album ketiga Banal Semakin Binal dalam format vinyl hari Jumat (26/04) via jalur distribusi demajors. Beberapa hari sebelumnya, band lebih dulu merilis dalam format yang sama melalui 4490 Records, sebuah label …

Inis Rilis Album Mini Berbahasa Indonesia Pertama

Berjarak hampir 2 tahun dari perilisan single “D.A.D”, Inis akhirnya kembali dengan materi anyar berupa album mini berjudul Rumah & Seisinya yang dilepas hari Jumat (19/04). Album berisi 3 lagu ini merupakan karya perdana …