Libas Pakem, Bleach dan The Couch Club Hadirkan Split EP

Dua nama segar dari Bandung, Bleach dan The Couch Club baru saja membuat sebuah aliansi dengan menghadirkan Intermezzo, sebuah split EP.
Eksplorasi serta melibas pakem-pakem yang ada mungkin bisa menjadi sebuah kalimat penggambaran dari aliansi yang keduanya garap ini, mengingat bagaimana baik Bleach dan The Couch Club mempunyai warna musiknya masing-masing.
Andai terlewat, Bleach merupakan sebuah unit hardcore yang melewati tahun ini dengan “Treat the Disease” yang merupakan sebuah nomor tunggal, sempat melakukan perubahan formasi personel, melepas kembali EP debutnya dalam format piringan hitam serta sebuah rangkaian perjalanan tur singkat melewati Blitar hingga Malang.

Bleach, 2021. / Dok: Bleach.
Sementara The Couch Club merupakan unit hip hop muda yang baru saja memulai perjalanannya di penghujung tahun 2020 lalu. Sudah ada beberapa materi tunggal yang mereka lepas, sebut saja “Dawn”, “Beacon” dan “Out of Love” di bawah naungan Microgram Entertainment.
Mengenai split EP ini, Vai Siagian dari The Couch Club menyampaikan bahwa salah satu harapannya dari kolaborasi ini adalah dengan meluasnya pendengar-pendengar mereka di masa mendatang.
“Tujuannya biar kalau berkarya apapun itu enggak kepatok sama genre, gaya atau pembawaan yang sudah kebentuk dari sananya. Sekarang dari yang kita lihat memang jamannya orang-orang kolaborasi sana-sini dengan tujuan cross audience, biar yang nikmatin hip hop/RnB-nya The Couch Club bisa lebih luas, yang nikmatin hardcore-nya Bleach juga begitu. Siapa tahu dari kolaborasi ini bisa memperluas pendengar kita, bisa menambah audience lebih ke mana-mana lagi”.

The Couch Club, 2021. / Dok: The Couch Club.
Intermezzo membawa lima nomor di dalamnya, yakni masing-masing dua nomor dari Bleach dan The Couch Club serta sebuah nomor kolaborasi yang berjudul sama dengan sang EP.
Split EP ini hadir dalam format kaset pita dan format digitalnya, juga menjadi bagian dari program Kaset Klub yang diinisiasi oleh La Munai Records dan Les Siebon, menyusul beberapa rilisan sebelumnya dari The Bunbury, Milledenials dan Bangkutaman.

Eksplor konten lain Pophariini
Terima Kasih, Ricky (oleh: Yudhistira Agato)
Saya sebetulnya enggak pernah dekat-dekat amat dengan Ricky. Mungkin baru beberapa tahun terakhir, semenjak dia bekerja untuk media Whiteboard Journal—yang kebetulan juga tempat beberapa teman mencari nafkah—kami lebih sering berinteraksi, entah di kantor ketika …
5 Rilisan Fisik Pilihan Pophariini di Record Store Day Indonesia 2025
Setelah berbagai kota merayakannya, Record Store Day Indonesia (RSDI) baru mulai digelar hari Jumat, 25 April 2025 sampai Minggu, 27 April 2025 di Senayan Park, Jakarta Pusat. Tahun ini, Record Store Day Indonesia 2025 menghadirkan …