VEEY Menggugah Nostalgia Lewat Single “2008”
Penyanyi dan penulis lagu yang juga seorang produser musik asal Jakarta, Victoria Chelsea melepas single terbarunya berjudul “2008”. Dengan melepas single “2008”, musisi yang lebih dikenal dengan nama VEEY ini sudah merilis empat single di tahun ini.
Dari sisi lirik, “2008” merangkum topik nostalgia personal yang dikemas melankolis. Kerinduan akan masa lalu yang dirasanya lebih mudah dijalani dan selalu dihantui perasaan ‘tidak pantas’ berada di masa sekarang, dibangkitkan oleh VEEY lewat suara yang diproduksinya.
View this post on Instagram
“Sometimes nostalgia can do wonders, like this song i wrote just to pour out my desperation ended up being one of my personal best song i ever made,” tulis VEEY dalam akun Instagramnya.
Terlepas dari pengakuan VEEY sebagai musisi yang mengusung genre pop, “2008” banyak mengambil inspirasi dari debut album musisi elektropop UK Foxes, serta elemen-elemen dari ikon elektronik Flume.
Mengandung banyak sekali unsur atmosferik di dalamnya dengan menggabungkan suara-suara seperti baling-baling helikopter dan keramaian suara toms sebagai drum dipadukan dengan elemen elektronik klasik, arpeggiated synths dan bass yang terdistorsi.
Single yang sudah bisa didengarkan di semua digital streaming platform dari 28 Oktober 2022 ini akan disusul oleh video lirik, breakdown lagu, live performance, dan interpretasi lain dari lagu tersebut yang akan tayang di Youtube VEEY.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …