5 Pertanyaan Nadin Amizah: Konser Selamat Ulang Tahun dan Harapan Selanjutnya
Empat hari lagi Nadin Amizah bersiap untuk tampil dalam Konser Selamat Ulang Tahun di Gedung Basket GBK, Jakarta Pusat. Semua kategori tiket dari mulai Festival seharga Rp 330 ribu hingga VIP seharga Rp 935 ribu sudah habis terjual. Ia bakal mempertunjukkan total sepuluh lagu dari album penuh perdananya itu dengan cara yang spesial di konser nanti.
Sejak dirilis Mei 2020, album Selamat Ulang Tahun meraih kesuksesan dan membawa Nadin ke banyak panggung. Sebelum menghadiri konsernya, mari simak jawaban untuk 5 pertanyaan yang kami ajukan kepadanya berikut ini.
1. Sudah sejauh mana persiapan konser Selamat Ulang Tahun?
Alhamdulillah per hari ini (16/12) persiapan kreatifnya masih ada di titik 90%, 10%-nya latihan lagi karena konser ini enggak cuma nyanyi. Memang harus lebih teliti persiapannya. Alhamdulillah sejauh ini perizinan, surat rekomendasi dari polisi juga sudah keluar dan itu kayak menurut aku sudah melepas beban hampir 100% dari aku karena memang berarti sekarang kita cuma harus fokus ke apa yang terjadi di konser dan bukan apa yang siapa tau tidak terjadi di konsernya.
2. Bagaimana kamu melihat dampak album SUT setelah dua tahun rilis, baik untuk dirimu sendiri, orang terdekat, maupun pendengar baru dan lama kamu?
Album SUT salah satu karya aku yang membawa langkah aku paling jauh. Aku berkesempatan nyanyi di luar negeri, lalu aku juga dikenal sama demografi yang sebelumnya enggak kebayang bakal jadi pendengar aku sebelumnya. Kayak Ibu-ibu, Bapak-bapak yang mungkin kalau mereka mendengar karya aku sebelum album SUT enggak akan cocok. Album SUT dan “Bertaut” ternyata bisa membawa dampak sebesar itu ke pendengar aku dan koneksi aku.
3. Apa hal yang paling menarik dan menyebalkan (kalau ada) yang sering terjadi selama membawakan album SUT secara langsung di panggung?
Mungkin bukan menyebalkan tapi lebih ke jadi motivasi. Aku merasa, setiap membawakan album SUT itu memang ada satu karya aku yang paling menonjol. Padahal kalau objektif respeaking sebagai penulis lagunya, itu bukan lagu aku yang paling aku suka atau aku merasa dia adalah karya aku yang paling prima. Kayak aku merasa setiap orang tau aku dari lagu “Bertaut”. Sebenarnya kayak, yah sayang. Padahal gue masih ada lagu-lagu lain yang lebih merepresentasikan gue sebagai musisi. Lebih merepresentasikan cara bernyanyi dan soal penulisan gue sebagai penulis musik juga. Kayak ingin mengenalkan lagi lagu-lagu aku supaya mereka juga tumbuhnya sama besar seperti “Bertaut”.
4. Bagaimana kamu menjalani usia kepala dua sejauh ini, apa saja hal yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan?
Banyak sekali, masih belajar terus. Aku merasa, bahwa kemarin itu aku melewati masa mencari dirinya itu sudah terlanjur banyak orang yang kenal aku. Aku merasa, kalau aku boleh turn back the time mungkin aku akan mulai bernyanyi setelah aku kenal benar siapa aku sebenarnya. Jadi proses-proses yang menggelikan dan fades worthy-nya tuh enggak perlu disaksikan banyak orang sebenarnya. Banyak sekali pengalaman baru juga selama aku bernyanyi dan aku yakin pengalaman itu enggak akan pernah aku dapat kalau aku enggak nyanyi.
5. Kegiatan kamu di luar musik?
Aku suka banget arsitektur, tapi enggak semengerti itu. Aku senang banget melihat bangunan-bangunan cantik. Kemarin aku sempat solo travel ke Vietnam karena aku merasa di sana bangunannya banyak banget yang bagus dan memang lebih dekat juga dibanding kalau aku harus ke Eropa. Aku berharap punya kesempatan buat jalan-jalan lagi sendiri ke Eropa untuk melihat bangunan-bangunan yang enggak ada di Indonesia karena spesifik banget kan ada dan yang enggak ada di masing-masing negara. Aku juga sebenarnya tertarik banget sama desain. Aku lagi kepikiran mau ambil sertifikasi untuk desain fashion. Sesederhana aku bisa jahit, karena aku suka banget pengin, aduh ini ada baju yang aku mau tapi enggak ada yang jual di Indonesia dan kalau beli harganya jadi enggak masuk akal. Lagi nyari waktu sih karena memang kalau misalnya sertifikasi kan lebih pendek dibanding kalau aku ambil S2 ya. Cuma enam bulan sudah dapat sertifikat dan ilmunya yang penting.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …