Prince Husein – People Pleaser

Feb 24, 2023

Prince Husein merilis album kedua People Pleaser yang dikerjakan dengan produser Andika Deva, dan dirilis oleh Mas Pam records. Mas Pam alias penyanyi/penulis lagu Pamungkas pun turut terlibat sebagai rekan menulis lagu.

Sebelumnya Prince Husein merilis album debutnya di Facing Phases (2020) dan sepanjang 2021-2022 merilis enam single yang kelak masuk ke dalam album keduanya ini. Dan dibandingkan album pertamanya ada lonjakan musikalitas dan aransemen yang mencolok.

Materinya tidak bisa dibilang biasa saja. Tapi satu-satunya lagu berlirik Indonesia, “Ke Tempat Kau Ingin” justru terdengar berbeda dan lebih menonjol ketimbang lainnya. Terlebih setelah menyimak seluruh katalognya lagu ini ternyata menjadi lagu perdana Prince Husein berbahasa Indonesia.

Dalam “Ke Tempat Kau Ingin” ada jalinan yang sangat kuat antara musik pop nya yang kaya dengan bait-bait yang dinyanyikan dalam bahasa Indonesia. Kita tahu bahasa Indonesia itu jauh lebih kompleks baik secara pemaknaan, permainan keindahan katanya serta keambiguannya yang multi interpretasi. Dan saya melihat secercah potensi itu di lagu “Ke Tempat Kau Ingin”.  Simak liriknya ini:

Dan tentang mimpiku / Cerita kita bisa abadi di atap yang sama / Dan tentang mimpimu / Pulangnya tangis tawa kembali ke atap yang sama // Dan terusan mimpi / Ketika kita bisa menari di lantai kedua / Tentang hari ini / Ditengah kerasnya ku berlari ke arah sana

Refrain nya pun menarik:

Ke tempat kau ingin / Di malam yang dingin // Kenapa harus sebegitu inginnya ke malam yang dingin. 

Kesembilan materi lain, People Pleaser tidak bisa dibilang biasa saja. “People Pleaser” dan “The Only Pain I Need” yang energetik, juga berlimpahnya lagu-lagu mellow dengan hook kuat. Seperti “Skinnier”, “Dear Jane” dan “I Need You Now”. Semuanya dalam produksi musik yang baik. Detail-detail aransemen, penggunaan instrumentasi yang beragam, plus perpaduan musik akustik, elektronik, semuanya pas.

Tapi sekali lagi pembuka lagu berlirik Indonesia, “Ke Tempat Kau Ingin” justru terdengar berbeda dan lebih menonjol ketimbang lainnya. Saya jadi membayangkan asiknya musik Prince Husein dengan aransemen sekarang, notasi vokal dengan liukan vokalnya kalau sepenuhnya menyanyikan lirik Indonesia.

Album ini pun membuat saya jadi bertanya-tanya dengan relevansi, urgensi penggunaan lirik Indonesia di era streaming yang bisa dinikmati lintas benua seperti sekarang. Masih pentingkah musisi Indonesia menulis dan menyanyikan lagu berbahasa Indonesia? 

 


 

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Inthesky Single Yang Maha Edan untuk Menggapai Pendengar yang Lebih Luas

Berjarak satu tahun dari perilisan single “Grateful”, Inthesky kembali dengan materi anyar “Yang Maha Edan”. Single yang rilis  Jumat (26/04) lalu ini menampilkan gitaris asal kota mereka Medan, Jordan Zagoto sebagai kolaborator.   Lagu …

Vinyl The Jansen Keluaran 4490 Records dan Demajors, Ini Dia Perbedaan Keduanya

The Jansen merilis album ketiga Banal Semakin Binal dalam format vinyl hari Jumat (26/04) via jalur distribusi demajors. Beberapa hari sebelumnya, band lebih dulu merilis dalam format yang sama melalui 4490 Records, sebuah label …