6 Lagu Cinta Indonesia Pilihan Polyester Embassy
Selang 14 tahun dari perilisan album Fake / Faker (2011), Polyester Embassy akhirnya kembali merilis album penuh di pertengahan tahun 2023 dalam tajuk Evol.
Album tersebut berisi delapan nomor termasuk beberapa yang lebih dulu diperdengarkan seperti “Parak”, “Laugh & Swell”, hingga versi terbaru dari “Ruins” yang perdana beredar untuk album Tragicomedy (2006).
Formasi terkini band adalah Elang Eby (vokal, gitar), Eky Darmawan (vokal, gitar), Khrisnamurti Wahyu (gitar), Dissa Kamajaya (synthesizer, vokal latar), Ridwan Aritomo (bas), dan Pramaditya Azhar (drum) menggantikan mendiang Givari Putra yang berpulang di tahun 2020.
Kami menemui mereka di hari pertama Wild Ground Fest beberapa waktu lalu. Elang menyampaikan, ia dan band merasa puas dengan rilisnya Evol.
“Puas, karena sudah lama gak bikin album, terakhir 2011. 14 tahun kemudian, jadi wajib dengerin,” tuturnya.
Sementara bagi Eky, album Evol merupakan babak baru dari perjalanan Polyester Embassy, yang diamini oleh beberapa pendengar dan sahabat.
“So far sih menurut kita, orang-orang banyak bilang bahwa Evol tuh sesuai dengan nama albumnya, berevolusi, perubahan in a good way. Kita juga merasanya memang seperti itu juga, semuanya lebih terencana. Alhamdulillah orang-orang banyak yang suka, gak terlalu njelimet seperti yang lalu katanya,” lanjut Eky.
Mengenai kiprah di Polyester Embassy, Prama mengaku bahwa ia sangat menikmati perjalanan bareng band. Dirinya juga tercatat sebagai drummer dua unit musik satu kota asal yang sama dengan Polyester, yaitu Lamebrain dan The High Temples.
“Sejalan ninjanya, bahwasanya kita sudah punya urusan sendiri-sendiri. Ada yang punya keluarga, ada yang punya pekerjaan yang banyak, kembali ke Polyester Embassy untuk bermusik. Terpenuhi alhamdulillah dan juga kekeluargaannya, saya banyak belajar dari kakak-kakak,” ujar Prama.
Dalam pertemuan dengan mereka di balik panggung Wild Ground Fest, kami menanyakan tentang lagu-lagu cinta Indonesia yang menjadi favorit. Simak jawaban Polyester Embassy di bawah ini.
Jauh – NAIF
“Ada momennya sih sebenernya. Inget zaman SMP, high rotation ketika pacaran dulu.” – Elang Eby
Laugh and Swell – Polyester Embassy
“Gue sih ‘Laugh and Swell’, lagu sendiri. Ini lagu cinta keseluruhan ya, mungkin karena hampir semuanya berkeluarga, kayaknya ini lagu yang pas.” – Eky Darmawan
Biru – Anda Perdana
“Secara penulisan, secara lirik, dan aransemennya, untuk musisi Indonesia sangat menggugah hati.” – Pramaditya Azhar
Romantic Purple – Themilo
“Ketauan galaunya [tertawa]. Mungkin ini karya cinta pada zamannya.” – Dissa Kamajaya
Mahadewi – Padi
“Konser terbaik di Sabuga saat itu. Pernah nonton dibawain live zaman mereka albumnya naik, ya lagu ini.” – Ridwan Aritomo
Andai Aku Bisa – Chrisye
“Senang saja sih sebenarnya.” – Khrisnamurti Wahyu
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …