Album yang Mengubah Hidup: Sasan Fai
Melihat kembali perjalanan bermusik Sasan Fai, ia pertama kali merilis single berjudul “From the Blue” dua tahun yang lalu. Single tersebut masuk daftar album perdananya, self-titled yang diluncurkan setahun kemudian.
Sasan Fai merupakan salah satu musisi yang juga masuk dalam daftar Kompilasi Irama Kotak Suara Terbaik Vol. 1 dengan nomor andalan “Always”. Ia pun tengah mempersiapkan sebuah mini album yang bakal dirilis dalam waktu dekat.
Album menjadi bagian dari catatan bermusik seorang musisi. Sasan Fai tak ingin menundanya.
“Gue rasa dengan kemarin baru rilis satu album (Desember 2020) secara resmi, itu baru jadi introduction gue ke pendengar dan penikmat musik saja, oleh karena itu judulnya self-titled,” kata Sasan Fai kepada Pophariini.
Ia merasa memiliki tanggung jawab sebagai seorang musisi untuk bisa menyampaikan karya musiknya kepada khalayak, apapun bentuk pesan yang diciptakan.
Berbicara soal musisi lokal yang cukup memengaruhi dirinya adalah Fariz RM. Sasan Fai mengidolakan Fariz RM dan ia memilih satu album yang mengubah hidupnya dari sang legenda musik Indonesia. Simak berikut ini.
Sakura – Fariz RM (1980)
Kadang memang tak mudah mengingat percis kapan pertama kali kita mendengarkan satu album yang paling disukai. Sasan Fai mencoba membuka lembaran di pikirannya.
“Kayanya kalau gue inget-inget pertama kali tau album itu dari lagu yang berjudul ‘Sakura’ sendiri, yang namanya sama dengan albumnya. Waktu itu karena dulu pas gue umur 12 tahun gue lagi tinggal di Afrika Selatan dan setiap akhir pekan bokap dan nyokap biasanya ajak keluarga pergi ke acara rumah orang Indonesia lainnya yang tinggal di Afrika Selatan juga. Acaranya biasanya sih hanya makan siang dan yang tua-tua biasanya ngobrol-ngobrol dan anak-anaknya mereka pada main saja. Terus pas sudah sore sebelum acaranya selesai dan semua orang pulang, biasanya pada nyanyi-nyanyi karaoke pakai karaoke system yang dulu disambungkan ke TV. Di situlah gue pertama kali dengar, kayanya waktu itu ada yang nyanyi lagu-lagunya Fariz RM, dan salah satu lagunya yang dinyanyikan ‘Sakura’. Terus gue tanya ke bokap dulu, ‘Pa, ini siapa yang nyanyi ya?’, Bokap gue cuman jawab ‘Fariz RM, a very talented Indonesian musician’. Kemudian pas gue sudah masuk kuliah baru deh sempat beli beberapa kasetnya dan gue dengerin terus.”
Sasan Fai memilih album ini, bukan berarti benar-benar mengubah hidupnya secara langsung melainkan hal lain yang membuat ia jadi mengenal musik lebih jauh. Ia menjelaskan, “Kalau dibilang mengubah hidup, enggak tau juga ya, mungkin secara enggak langsung mengubah ya? Tapi mungkin dulu lebih ke mengubah gue secara pemahaman pas gue masih umur 12 tahun bahwa ‘Oh ternyata lagu itu masuk ke dalam sebuah album dan disusun sedemikian rupa ya’. Tentunya juga karena album Sakura-nya Fariz RM buat gue secara pribadi, memang suka saja semua lagu di album itu. Dulu waktu masih kuliah kalau gue lagi sendirian gue bakal dengerin album itu terus, rasanya Sakura itu kayak teman buat gue yang menemani gue. Sakura ada di situ buat gue saat enggak ada orang atau teman yang bisa menemani apa yang sedang gue lewati.”
Lagu Favorit: Cermin Noda
Tak mudah memilih satu lagu dari satu album berisi total sembilan lagu. Apalagi album ini memiliki satu jagoan yang saat ini masih menduduki urutan pertama di layanan streaming musik karena paling banyak didengar.
“Gue suka semuanya, tapi kalau harus milih satu sepertinya pilihan gue adalah ‘Cermin Noda’. Alasannya, karena apa ya. Awalnya, gue pikir itu bukan suaranya Fariz RM karena nadanya tinggi banget, gue pikir ada vokalis cewe. Setelah gue putar-putar terus berulang kali gue menyadari ‘Oh ini Fariz RM, bisa digituin ya suaranya, lebih tinggi dari biasanya’. Lagu itu jadi teman baik gue deh setiap kali gue dengerin pas lagi pulang kuliah naik KRL, Busway, atau jalan kaki. Enak buat gue secara pribadi dengerin lagu itu sambil mikirin apapun yang sedang terlintas pikiran gue di saat itu,” jelas Sasan Fai.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …