AriReda Dalam Kenangan Terbaik
Untuk menandai perjalanan AriReda serta mengenang satu tahun berpulangnya Ari Malibu, penyanyi dan penulis lagu yang populer dengan duo AriReda, musisi Reda Gaudiamo mewujudkan Pameran yang bertajuk: Pameran Arsip: AriReda 1982-2018. Pameran ini digelar menyusul album ‘posthumous’ dari AriReda yang bertajuk Perjalanan yang telah dirilis pada Selasa (16/06) lalu.
Digelar di Aksara Kemang dari Senin (15/7) sampai 21 Juli 2019, Pameran ini menandai akhir dari perjalanan bermusik AriReda. Bukti perjalanan bermusik mereka per acara baik foto maupun video terpampang di sana. Salah satunya Pertunjukan Terakhir di IFI Jakarta 19 Januari 2018 yang diabadikan Yose Riandi.
Sebuah perbincangan digelar membahas tentang kebersamaan AriReda selama 36 tahun yang dipandu Cholil dan Irma hari Selasa (16/7) di Aksara, Kemang.
Cholil mengatakan kepada Pop Hari Ini bahwa sosok AriReda karakter yang kuat satu sama lain.
“Meski terlihat berbeda dari sisi kepribadian. Tetapi secara musikalitas mereka (AriReda) dari kepribadian yang berbeda, selera musik yang berbeda, terus bisa membuat musik yang ringan. Tapi sebenarnya sulit. Itu sebenarnya hal yang paling sulit yaitu ketika kita bisa membuat hal-hal yang sulit jadi ringan,” kata Cholil.
“Kalau ada orang menulis hal-hal berat terus dia bisa menulis hal-hal berat itu dengan sangat ringan untuk dibaca itu kan sebuah teknik. Nah dia ini membuat musik yang sulit tapi ringan untuk didengar. Tapi ketika kita mainkan, kok Ari vokalnya melingkar antara satu dengan yang lain,” tambahnya.
Bagi Cholil buat orang yang baru belajar harmoni vokal satu dua bisa kelabakan dan kelebihan AriReda membuat hal-hal yang sulit tidak terasa kalau cuma
didengar, kalau dimainkan baru terasa.
Takjub, pengunjung yang hadir malam itu adalah wajah-wajah yang sebenarnya di tahun awal karier AriReda bisa dipastikan belum lahir. Hal ini menarik, betapa musik tak mengenal darimana asal bahkan usia.
Pameran Arsip ini memiliki arah sebagai peringatan setahun meninggalnya Ari Malibu sekaligus dengan meninggalnya Ari Malibu episode AriReda selesai. Partner bermusik mendiang Ari, Reda Gaudiamo menyampaikan kesan tentang pameran ini.
“Jadi, saya ingin berbagi catatan yang sudah kami lakukan selama 36 tahun. Saya lebih merasa ingin bercerita perjalanan kami seperti ini.” ujar Reda.
Dalam hal ini yang turut berperan dan tak henti memberi dukungan terhadap AriReda yaitu Felix Dass. Sang manajer yang memang tertarik pengarsipan. Begitu melihat materi AriReda langsung bersemangat bikin pameran.
Reda kehilangan Ari Malibu namun tetap melanjutkan bermusik. Ia mengaku membuat musik dan menulis lirik lagu sendiri, bukan lagi puisi. Sebagai bocoran, mini album berisi tujuh lagu hadir dengan tema seputar kehidupan, cinta, perempuan yang diharapkan segera rampung.
______
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …