.Feast – Membangun & Menghancurkan
Hanya butuh 15 menit untuk jatuh cinta pada album .Feast, Membangun & Menghancurkan. Kekuatan lirik, musikalitas, hingga kolaborasi lintas produser berpadu selaras
Danilla – Telisik (Lagi)
Versi ulang Telisik (lagi) ini menghadirkan kembali jejak awal perjalanan karya Danilla sekaligus jadi tribut untuk satu dekade yang penuh refleksi.
Pamungkas – Hardcore Romance
Pamungkas adalah singer/songwriter pertama di generasinya yang bisa sampai sejauh ini. Namun dalam Hardcore Romance, Ia terdengar stagnan
White Chorus – do you guys wanna listen to some electro-pop music?
White Chorus menghadirkan kejutan EP do you guys wanna listen to some electro-pop music? yang mayoritas berbahasa Indonesia dalam musik electro-pop/dance
Romantic Echoes – Persembahan Untuk Masa Depan
Kedewasaan bermusik Romantic Echoes agaknya membuat album Persembahan Untuk Masa Depan ini lebih tenang dan mengakibatkan (sepintas) terdengar monoton.
Oslo Ibrahim – Head Head Head
Oslo Ibrahim di dalam album terbarunya, Head Head Head, kekurangan satu hal penting yang membuat musisi menonjol yaitu, identitas diri yang kuat.
Thee Marloes – Perak
Lewat, Perak, Thee Marloes kembali mengharumkan kota Surabaya, yang sebelumnya diharumkan oleh duo Silampukau lewat album, Dosa, Kota dan Kenangan (2015)
Jordan Susanto – Jordan
Dalam debutnya, Jordan, Jordan Susanto memilih main aman berbahasa Inggris, ketimbang menantang dirinya menyanyikan lagu-lagu soul/R&B berlirik Indonesia
Bisma Karisma – Rihlah
Bisma Karisma, aktor dan mantan personil boyband S*MSH ini berhasil mengimbangi kecemerlangan produser, Lafa Pratomo di album pop/rock-progresif, Rihlah
Baale – Fortuna
Fortuna terdengar seperti kawin paksa antara musik britop 90an dengan Baale yang belum bisa lepas dari sosok Iqbaal Ramadhan di OST. Dillan 1990