Bisnis Musisi: Ketika Mereka Tidak Di Atas Panggung

Nov 20, 2018

Ada istilah katanya pekerjaan musisi sulit hidup mengandalkan dari musik saja. Jadi ada musisi yang punya usaha sampingan ataupun harus kerja kantoran demi bisa terus bermain band. Meskipun mungkin hal ini tidak berlaku untuk para musisi papan atas/legendaris seperti Godbless atau Slank yang sudah pasti jadwal panggungnya padat, dan dapurnya selalu ngebul.

Namun benar atau tidak kenyataannya adalah sebagai pekerja akhir pekan, lazimnya para musisi punya begitu banyak waktu luang di hari kerja, atau juga hobi/minat pada bidang lain. Plus dengan berkegiatan lain di luar musik bisa jadi hiburan lain agar tidak jenuh dengan musik. Berikut adalah para musisi yang mempunyai usaha sampingan selain musik yang menjadi pekerjaan utama mereka. Dari studio seni dan grafis, rumah makan, bar, hingga tempat berkumpul dan cemilan. Ada yang terlewat? Silahkan tambahkan di kolom komentar di bawah.

 

Asteriska “Barasuara” – Kripik Cabrini Snacks

Cabrini Asteriska. Foto: dok. istimewa

Asteriska “Ichyl” sebelum bergabung dengan Barasuara sudah lama menekuni dunia tarik suara sebagai seorang penyanyi solois dan wedding singer. Dan belakangan ini ia juga memiliki bisnis keripik sehat organik premium yang bernama Cabrini’s Snacks. Diambil dari nama depannya yaitu Cabrini Asteriska Widiantini. Salah satu alasan latar belakangnya menjalankan bisnis kripik ini ternyata adalah sang ayah yang lebih dulu punya bisnis keluarga berupa cemilan organik bernama Metro Kripp yang diproduksi di rumahnya sendiri.

Persamaan Metro Kripp dengan Cabrini Snacks adalah sama-sama cemilan sehat tanpa MSG yang dibuat dari sayuran dan buah-buahan yang berserat tinggi. Meskipun perbedaannya Cabrini’s Snacks memiliki kualitas lebih premium dan harganya lebih tinggi dan hanya bisa dibeli via online dan untuk reseller, salah satunya via Tokopedia

Cabrini Snacks:
Tokopedia
IG: www.instagram.com/cabrinisnacks/

 

Farid Stevy “FSTVLST” – Studio Seni Rupa dan Desain Grafis “LiBStud”

Farid Stevy. Foto: dok. istimewa

LiBStud merupakan kepanjangan dari: liberated studio yang awalnya dibuat oleh seniman/desainer grafis/vokalis FSTVLST, Farid Stevy sebagai sebuah brand yang merupakan proyek-proyek khusus untuk proyek seni rupa dan desain dirinya. Kemudian pada 2011 Libstud bekerja sama dengan beberapa kawan sehingga meluaskan cangkupan area kerjanya.

Di dalam LiBStud ini kemudian memiliki beberapa sub unit yaitu studio kerja (liBStud), ruang diskusi dan galeri disain (liBSpace) dan toko barang-barang disain (liBStore) dan cinderamata studio (liBStuff). Silahkan kunjungi situs resminya

LiBStud: https://libstud.id/
Jl. Cendrawasih 351 B Pringwulung Yogyakarta
+62 274 530 5643
IG: instagram.com/li.bs.tud/

 

Heruwa “Shaggydog/Dubyouth” –  Warung Heru

Warung Heru. Foto: dok. istimewa

Rumah makan milik vokalis Shaggydog/Dubyouth ini dikelola oleh Heru dan ibunya sendiri. Menyediakan resep makanan tradisional Jawa dan Indonesia, dan sesekali ada pertunjukan musik akustik. Salah satu menu andalannya adalah nasi rawon, disajikan dengan telur asin, kerupuk udang, dan kering tempe. Suasana di Warung Heru pun terasa nyaman dengan konsep semi outdoor, mirip dengan restoran dan kafe lain yang ada di kawasan tersebut.

Heru “Shaggydog”. foto: dok. Yanuar Surya

Warung Heru:
Jl. Prawirotaman I No.33, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55153
Buka: Senin – Minggu: 10:00 – 22:00
IG: instagram.com/warungheru

 

 

Jerinx “Superman Is Dead” – Twice Bar

Twice Bar. Foto: dok. istimewa

Bar yang dijuluki bar “CGBG nya Indonesia” ini sempat tutup 2 tahun lalu pada 2016, dan baru kembali buka tahun ini. Sebelumnya Twice Bar berdiri sejak tahun 2003 dan meskipun Twice Bar ini sudah turut membesarkan scene underground Bali, namun harus tutup di tahun 2016 karena merugi. Bila sebelumnya terletak di Jalan Poppies 2, Kuta kini posisinya pindah di Jalan Bunisari, Kuta. Masih memiliki daya tampung yang sama, juga terdapat toko fesyen RMBL dan studio Lady Rose Tatto serta live music yang tetap hingga jam 12 malam.

Jerinx SID. Foto: dok. istimewa

Twice Bar:
Jalan Buni Sari No. 10, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361
Buka: Senin – Minggu. Pukul 19:00 – 03:00
IG: https://www.instagram.com/twice_bar

 

Efek Rumah Kaca – Kios Ojo Keos

Dibuka pertama kali pada bulan Mei tahun 2018 ini, Kios Ojo Keos adalah ruang bersama untuk musik, buku, kopi dan merchandise yang dikelola oleh keluarga Efek Rumah Kaca di daerah Lebak Bulus.

Bermula dari obrolan ringan para personil Efek Rumah Kaca, yaitu punya impian memberi sumbangsih pada komunitas. Lalu tidak lama seorang kawan menawarkan ruangan miliknya untuk disewakan kepada Efek Rumah Kaca.

Lalu sejak resmi dibuka pada 1 Mei 2018, selain kedai kopi dan toko buku serta merchandise, berbagai kegiatan diskusi, bedah buku dan bermain musik bisa diadakan di sini. Ke depannya keluarga Efek Rumah Kaca sangat tidak menutup kemungkinan siapa pun bisa memakai dan menggunakan Kios Ojo Keos dan menjebatani untuk saling berkontribusi kepada sesama.

Efek Rumah Kaca. dok. istimewa

Kios Ojo Keos:
Bona Indah Plaza Blok A2 No. B11, Jl. Karang Tengah Raya, RT.1/RW.6, Lb. Bulus, Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12440
Buka: Senin – Minggu. Pukul 10:00 – 23:00
IG: https://www.instagram.com/kiosojokeos/

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI

Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya.     CARAKA merupakan band …