Review
Thee Marloes – Perak
Lewat, Perak, Thee Marloes kembali mengharumkan kota Surabaya, yang sebelumnya diharumkan oleh duo Silampukau lewat album, Dosa, Kota dan Kenangan (2015)
Jordan Susanto – Jordan
Dalam debutnya, Jordan, Jordan Susanto memilih main aman berbahasa Inggris, ketimbang menantang dirinya menyanyikan lagu-lagu soul/R&B berlirik Indonesia
Bisma Karisma – Rihlah
Bisma Karisma, aktor dan mantan personil boyband S*MSH ini berhasil mengimbangi kecemerlangan produser, Lafa Pratomo di album pop/rock-progresif, Rihlah
Baale – Fortuna
Fortuna terdengar seperti kawin paksa antara musik britop 90an dengan Baale yang belum bisa lepas dari sosok Iqbaal Ramadhan di OST. Dillan 1990
Yoko City Ghost – Sputnik-1
Album Sputnik-1, milik Yoko City Ghost, asal Medan menginterpretasi ulang lagu pop 60an, “Pergi Ke Bulan” Tetty Kadi menjadi tema besar album perdana mereka
Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan
Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan
Mentari Novel – That Girl
Dalam That Girl, vokal tipis dan ringkih Mentari Novel mampu menjadi instrumen utama yang kuat untuk menceritakan kisah hubungannya dengan ayahnya.
NonaRia – Dengarkanlah Radio
NonaRia merilis album kedua, Dengarkan Radio dan berhasil mematahkan kutukan album kedua, dengan materi yang terdengar jauh lebih matang dari segala sisi.
Donne Maula – Daur Hidup
Dalam Daur Hidup, Donne meneruskan tongkat estafet lagu-lagu bertema kesehatan mental yang digaungkan sejak Kunto Aji hingga Ghea Indrawari
Dongker – Ceriwis Necis
Kalian tidak harus sependapat dengan saya, “Bertaruh Pada Api” adalah lagu punk rock yang menyayat hati. Dinyanyikan bersama kebanggaan dan keharuan seekor pecundang urban yang mengais harapan di antara luka kehancuran zaman. Lagu itu …
D’MASIV – 8
Dalam album 8, D’Masiv kembali ke warna yang sudah dikenal sebelumnya dan kali ini dengan pengaruh soft-rock dan pop-balada 80/90an yang jitu
The Cottons – Harapan (EP)
Harapan (EP) milik The Cottons hadir dengan hibrida gemilang antara musik indie-pop dengan upaya revisit musik pop progresif Indonesia 70an.