Cerita Kaus Band dari Slipi

Masyarakat umum mungkin tidak mengenal siapa itu Ary Budiman. Namun buat fans musik atau musisi band yang mengoleksi merchandise, setidaknya mengenal Rock Nation, sebuah toko yang berlokasi di bilangan Slipi, Jakarta Barat.
Di salah satu daerah terpadat alias termacet di Jakarta itu, Ary membuka toko untuk menampung kaus-kaus band koleksinya juga beberapa kaus titip jual dari band-band di Indonesia.
“Dari dulu memang latar belakang saya ngumpulin kaus band, nggak mau disebut kolektor, cuma ngumpulin aja beberapa, dari Puppen, Full of Hate, Take A Stand, Koil, termasuk beberapa produk bikinan Harder dan Riotic,” ujarnya.
Koil adalah band yang kausnya masih dijaga sampai sekarang, maklum Ary adalah penggemar beratnya. Mungkin saja beberapa kaos Koil pertama masih ada di lemari bajunya. Kepikiran dilepas untuk barter atau dijual? Kayanya nggak deh.

Penampakan toko Rock Nation di daerah Slipi / Rock Nation.
Membicarakan dunia merchandise musik, terutama kaus band, memang akan lebih menarik jika membicarakan tentang Omuniuum misalnya sebagai ‘pemain’ lama, bakal ada banyak cerita yang pastinya renyah dikulik. Namun ternyata justru menguak pemain baru seperti tentang Rock Nation jauh lebih menarik, apalagi mendengar alasannya ketika pertama kali memutuskan sebagai pemegang lisensi buat band-band Indonesia untuk membuatkan kaosnya.

Toko Rock Nation di Slipi / dok. Rock Nation.
“Ya, ini adalah kontribusi kita buat band-band Indonesia, dari dulu sering membeli, mengoleksi sekarang giliran buat membantu band-band itu lebih besar lagi,” ujar Ary tentang alasan dirinya menjadi pemegang lisensi kaos band bagi band-band.
Koil, Sore, Upstairs adalah satu dari band yang dikantongi lisensinya oleh Rock Nation. tak terkecuali musisi legenda, alm. Harry Roesli. Beberapa band seperti Dead Squad menyusul dibuatkan lisensinya, sedangkan Pure Saturday masih dalam tahap negosiasi.
“Saya kagum ada beberapa band yang sekarang memang serius menggarap kaos band / merchandise-nya sekarang. Itu idealis yang saya hormati, meskipun menurut saya pribadi seharusnya jika mereka melihat industri merchandise, harusnya mereka bisa ikut dalam industri dengan membuka peluang untuk lisensi. Dengan itu industri merchandise akan terjaga dengan baik,” ujarnya.

Eksplor konten lain Pophariini
Eksklusif Komunal: 13 Tahun Tanpa Album, Nostalgia Ini Ijazah
Sejak merilis album penuh Gemuruh Musik Pertiwi 13 tahun lalu, Komunal rasanya belum menunjukkan kembali eksistensi mereka lewat perilisan materi holistik sebagai statement keberadaan mereka. Memang, selain masih aktif menghibur KKK (Kawan-kawan Komunal) di …
False Theory Ceritakan Kisah Penyembuhan Luka Masa Lalu di Single Dua Atma
Unit pop punk asal Tana Paser, Kalimantan Timur, False Theory merilis single ketiga bertajuk “Dua Atma” pada Kamis (05/06). Lewat lagu ini, mereka mengangkat cerita tentang dua jiwa yang saling menyembuhkan dari luka masa …