Deugalih Kembali Bercerita
Deugalih kembali bercerita, dan juga melanjutkan perjalanan bermusiknya. Hari Rabu (12/05) lalu, Deugalih resmi melepas “Tak Ada Ode di Rumah”, nomor terbarunya.
Jika pada album solonya yang lalu (Tanahku Tidak Dijual – 2017), Deugalih bercerita mengenai tanah dan cerita-cerita yang beririsan dengan hal tersebut, maka dalam “Tak Ada Ode di Rumah”, dirinya membawa cerita mengenai sejarah panjang yang tak kunjung usai di negeri ini – yakni peristiwa dari tahun 1965 hingga tahun 1998.
Tidak hanya itu, “Tak Ada Ode di Rumah” juga menjadi medium apresiasi dari solois bernama asli Galih Nugraha Su ini untuk 14 tahun Aksi Kamisan.
View this post on Instagram
“Saya harap, di masa pandemi lagu ini jadi napas panjang perjuangan teman-teman, bahwa kami, musikus atau masyarakat pada umumnya masih berharap besar pada keberpihakan negara atas penyelesaian/penuntasan kasus kekerasan dan penghilangan paksa di negara ini”, tutur Deugalih melalui kiriman emailnya.
Selama lebih dari tiga menit, “Tak Ada Ode di Rumah” menawarkan sebuah karya musik dengan nuansa yang – jika mengingat tema besar yang dibawa oleh Deugalih, bisa dibilang bahwa ‘gelap’ dan ‘mencekam’ adalah nuansa yang mengiringi perjalanan dari nomor selama tiga menit ini.
Penyebutan kedua nuansa tersebut pun beralasan, bagaimana sejak detik awal dari “Tak Ada Ode di Rumah” langsung dimulai dengan tempo datar hingga berakhirnya nomor ini, juga dengan hadirnya suara-suara yang mirip dengan suara letupan dan pecahan kaca, yang semakin menegaskan nuansa tersebut.
Deugalih, seakan membawa pendengarnya untuk turut ‘merasakan’ ingatan kolektif yang disajikan oleh dirinya.
Turut dibantu oleh Demajors, nomor terbaru dari Deugalih, “Tak Ada Ode di Rumah”, sudah bisa disimak melalui berbagai layanan streaming musik yang tersedia.
Kabar terakhir, rencananya Deugalih akan kembali melepas album terbarunya di tahun ini, namun “Tak Ada Ode di Rumah” tidak akan hadir di album tersebut.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …