Di Dalam Rebahan dan Self-Healing ala Mafia Pemantik Qolbu

Oct 21, 2019

Selasa (15/10) lalu, unit art rock Jakarta, Mafia Pemantik Qolbu, mengadakan hearing session dalam rangka lahirnya album penuh pertama mereka, Di Dalam Rebahan yang bertempat di Kios Ojo Keos. Album ini sendiri sudah dinikmati di seluruh layanan musik digital Jumat (18/10). 

Di Dalam Rebahan, menurut MPQ, dimaksudkan sebagai sebuah temporary self-healing di mana para pendengar dapat menyandarkan kepala sejenak dan memisahkan diri dari permasalahan yang dihadapi sehari-hari. Lagu-lagu dalam album ini membahas seputar isu yang terjadi dalam diri manusia; dinarasikan sebagai monolog seseorang yang terlarut dalam lamunannya. 

Sesi dengar album Di Dalam Rebahan yang dimoderatori oleh Ardian Bantet ini, selain memperdengarkan 11 lagu yang terdapat di dalam album, juga dilengkapi oleh pembahasan dan diskusi mengenai proses kreatif dari segi penulisan musik hingga materi visual seperti artwork dan video clip.

sesi dengar album MPQ / foto: Jojo

Selain para personel MPQ, Dito Aria dan Fahreza Aditya yang masing-masing bertanggung jawab sebagai co-producer dan visual artist Di Dalam Rebahan juga menjadi narasumber pada sesi dengar ini. 

Meskipun boleh dibilang baru, namun kemasan musik Mafia Pemantik Qolbu sudah menjadi favorit adalah alasan mengapa kami menulis soal mereka. Simak full album mereka, disertai partitur (yes, partitur – effort sekali bukan?) dalam video di bawah ini.

____

Penulis
Jonathan
Cuma sok tahu tentang musik. Suka foto-foto stage juga.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47