Gandeng Dian Sastrowardoyo, Diskoria Rilis Serenata Jiwa Lara
Diskoria merilis single terbarunya, “Serenata Jiwa Lara”, ini adalah single kedua duo DJ asal Jakarta ini setelah “Balada Insan Muda” setahun yang lalu. Di single terbarunya ini Diskoria menggandeng aktris Indonesia, Dian Sastrowardoyo.
Diskoria kembali bekerjasama dengan Laleilmanino. Ini adalah kolaborasi kedua setelah debut “Balada Insan Muda” bersama kolektif produser/aranjer handal yang terdiri dari Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim Isa dari Maliq & D’essentials, dan juga Anindyo Baskoro (Nino) dari RAN.
Namun bedanya dengan debut singlenya, Diskoria yang terdiri dari DJ Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat ini ikut terlibat dalam teknis penggarapannya.
“…, disini kami mencoba untuk lebih bereksplorasi, mulai dari sound yang disajikan hingga pengisian instrumen, dimana kami berdua turut mengisi instrumen musik pada lagu ini,” tulis mereka lewat akun instagramnya Selasa (18/2) silam.
Meminang Dian Sastrowardoyo
Seperti yang telah disebutkan, di single “Serenata Jiwa Lara” Diskoria meminang Dian Sastrowardoyo untuk bernyanyi. Ide awal melibatkan Dian datang dari Diskoria, kemudian gagasan itu diteruskan oleh Nino kepada Dian.
“Membujuk Dian untuk ikut bernyanyi di sini bukan hal yang mudah. Untung saja beliau mau dan hasilnya menurut kami luar biasa. Kalaupun bukan yang pertama, saya rasa penampilan Dian di sini merupakan yang terbaik di antara produksi rekaman musik yang pernah Dian singgahi,” kata Anindyo Baskoro alias Nino, yang juga dikenal sebagai personel RAN.
Pemilihan sosok Dian untuk didaulat bernyanyi di single ini menurut Merdi dan Fadli lebih karena karakter vokal yang dirasa cocok.
“Kami mengajak Dian Sastrowardoyo untuk berkolaborasi dalam lagu ini, seniman ikonik Indonesia yang memang sempat mempunyai band di masa SMA-nya. Dengan karakter vokalnya, Dian kami rasa sangat tepat untuk merepresentasikan lagu ini,” ungkap mereka.
Anton Ismail, Saleh Husein dan kenangan tahun 80-an
Karakter 80-an yang diciptakan Diskoria bersama Laleilmanino dan Dian Sastrowardoyo ini juga tergambarkan secara visual di desain cover yang digarap seniman/musisi Saleh Husein (White Shoes and The Couples Company dan The Adams). Guratan lukisan Saleh menambah kesan masa lalu yang kental bagi lagu ini.
Satu hal yang menarik dari single ini adalah videoklipnya. Di tangan Anton Ismael, sutradara video ini, “Serenata Jiwa Lara” nampak menjadi mesin waktu yang membawa siapapun yang menonton kembali atau membayangkan berada di era delapanpuluhan.
“…., jenis musiknya sendiri itu kayak menguingatkan saya pada film ACI (Aku Cinta Indonesia). Itu mengingatkan gue akan memori itu, lagu-lagunya Chrisye (Alm), gue langsung flashback ke tahun 1980. Kita sebenernya pengen pake kamera VHS jaman dulu dengan efek-efek jaman dulu untuk mmebawa memori ke masa lalu,” komentar sutradara yang pernah menggarap videoklip dari Andien sampai Santa Monica ini.
Kontribusi untuk Irama Nusantara
Satu hal menarik yang layak dicatat di proyek single terbaru Diskoria ini adalah bahwa lewat single ini, Diskoria memberikan kontribusi bagi Yayasan Irama Nusantara, sebuah yayasan nirlaba yang tugasnya mendokumentasikan secara digital musik-musik populer Indonesia dari era 50-80an.
Dua single ini akan dirilis secara fisik dalam format piringan hitam. Diskoria menyiapkan piringan hitam 12 inci yang dicetak terbatas sebanyak 10 keping. Sembilan keping akan dijual, dan satu akan dilelang.
“Ini adalah lembaga non profit yang secara sadar melakukan hal krusial yang tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh lembaga manapun di negara kita; pengarsipan dokumentasi musik Indonesia. Generasi mendatang kelak akan sangat berterima kasih pada yayasan ini, yang tanpa henti mengerjakan pendokumentasian musik Indonesia yang seakan tak pernah diperhatikan, yang jika dibiarkan nama-nama besar musisi kita akan pudar dimakan zaman,” ujar Diskoria.
Untuk itu mereka akan memberikan seluruh penjualan single “Serenata Jiwa Lara” ini secara digital untuk Yayasan Irama Nusantara. Selain itu, single ini juga “Balada Insan Muda” akan dirilis secara fisik dalam format piringan hitam 12 inci yang dicetak terbatas sebanyak 10 keping. Sembilan keping akan dijual, dan satu akan dilelang, semua keuntungannya akan disumbangkan untuk Yayasan Irama Nusantara.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …
[…] Beberapa minggu lalu Maliq & D’Essentials merilis video musikn “Bertemu”, yang mana kedua video musik ini digarap oleh Anton Ismael. […]
[…] Beberapa lagu yang mereka ciptakan dan akhirnya menjadi hits diantaranya adalah “Siapkah Kau ‘Tuk Jatuh Cinta Lagi” yang dibawakan oleh HIVI, “Tak Ingin Pisah Lagi” yang dibawakan oleh Marion Jola dan Rizky Febian, “Buat Apa Mencoba” dari Lalahuta, hingga “Balada Insan Muda” dan “Serenata Jiwa Lara” yang dibawakan oleh Diskoria Selekta, juga menampilkan Dian Sastrowardoyo. […]
[…] Diskoria merilis single terbaru berjudul “Pelangi Cinta” dengan menggaet Afifah Yusuf sebagai kolaborator mereka. Single ini merupakan hasil daur ulang lagu berjudul sama yang sempat dinyanyikan ibunda Afifah. Tak lain Hetty Koes Endang penyanyi senior era 80-an. […]