Gitaris Tony Setiaji Meninggalkan The Brandals

Dec 1, 2020

Di kurang lebih genap sebulan setelah ulang tahun The Brandals ke-18 kemarin dan setelah merilis singel baru, piringan hitam album pertama, serta seluruh katalog awal mereka di layanan musik streaming, sebuah berita mengejutkan datang dari gitaris Tony Dwi Setiaji yang mengundurkan diri dari band yang turut ia bentuk itu sejak 2001.

Kabar mengejutkan ini diumumkan sendiri oleh Tony melalui akun Twitter-nya di Twitter.com/Tony_thebrndls.

Beberapa followers Tony termasuk fans The Brandals di twitter terkejut dengan keputusan yang diambil Tony. Mereka cukup ramai membalas twit dari Tony.

Selain membentuk dan memperkuat The Brandals, Tony juga tergabung dalam unit noise rock Negative Rockers sebagai vokalis/gitaris. Ia juga membentuk duo The Spouse bersama istrinya Aimee Saras yang sering terlibat mengerjakan musik untuk film-film bernuansa thriller.

Dihubungi Pop Hari Ini, pihak The Brandals sendiri menyatakan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut tentang hal ini.

“Kita juga baru baca tweet-nya di Twitter. Tapi belum bisa kasih keterangan dulu. Nanti kalo dari manajemen ada kabar, Insyaa Allah pasti diupdate,” ungkap vokalis Eka Annash kepada Pop Hari Ini, Selasa (1/12) siang tadi.

Selepas kepergian Tony, praktis The Brandals kini diawaki oleh Eka Annash (vokal), Radhit Syaharzam (bass) dan PM Mulyadi (gitar). Posisi drummer sementara ini diisi oleh Firman Zainuddin yang juga memperkuat unit rock, Teenage Death Star.

Semoga masing-masing menemukan jalan yang terbaik untuk kedua belah pihak. Dan selamat menempuh jurnal baru untuk Tony.

The Brandals

Tony Setiaji, kedua dari kiri / Foto: dok. The Brandals

____

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

Ulasan Album Komunal Nostalgia: Curahan Hati Para Raja Metal

Sebagai orang yang hanya menyukai album mini Komando Badai Api dari sisi artwork sampulnya saja, kehadiran album terbaru mereka, Nostalgia jadi harapan untuk mengembalikan apresiasi saya kepada musik band heavy metal kawakan ini. Citra …

Menyiasati Ruang Alternatif sebagai Venue di Kota Medan

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, intensitas pertunjukan musik di Kota Medan dan sekitarnya cukup tinggi. Satu minggu satu acara, terkadang lebih, mulai dari skala underground sampai festival. Saya sendiri cukup sering berkunjung ke …