Gitaris yang Identik Dengan Gitar Les Paul
Gitar Les Paul keluaran Gibson ini adalah salah satu ikon penting rock ‘n roll sepanjang masa. Pertama kali dibuat tahun 1953, Les Paul telah dipakai oleh gitaris rock legendaris seperti Jimmy Page (Led Zeppelin) dan Slash (Guns ‘n Roses) dan masih banyak lagi. Tak hanya rock, dalam perjalanannya, Les Paul dipakai oleh lintas genre seperti jazz, blues, soul, reggae, punk hingga musik pop.
Di Indonesia sendiri kepopuleran gitar model ini baru ramai di era 2000-an, meskipun dari era 70-an mungkin saja sudah gitaris-gitaris rock yang telah menenteng gitar legendaris ini, dari Tonny Koeswoyo, Jopie Item dan masih banyak lagi. Mengapa kemudian baru populer di era 2000-an, karena sebelumnya mungkin saja karena harganya yang terbilang mahal dan barangnya yang sulit didapat pada era tersebut. Meskipun kemudan banyak alternatif untuk memakai gitar merk lain model ini dengan harga terjangkau. Bahkan kini banyak produsen gitar lokal yang sudah membuat gitar model Les Paul ini dengan kualitas yang mumpuni. Beberapa bahkan mengeluarkan model signature gitaris lokal yang tenar.
Pophariini secara khusus memilihkan 6 gitaris Indonesia yang identik dengan gitar model Les Paul di bawah ini:
Piyu “Padi”
Satriyo Yudi Wahono alias Piyu, gitaris Padi ini adalah sosok yang penting bila membicarakan pemakai Les Paul dalam musik arus niaga Indonesia. Setia selalu tampil dengan model ini, bahkan Piyu memiliki gitar Gibson Les Paul yang tampilannnya ia custom sendiri, berwarna putih dengan grafis garis-garis yang ia namakan, Les Paul Kamikaze.
John Paul Ivan alias J.P.I. ex “Boomerang”
Johannes Paulus Ivan alias John Paul Ivan, atau JPI juga sosok penting bila membicarakan gitar model Les Paul. Sejak kemunculan perdananya dengan Boomerang dengan single dan video musik “Kasih” di album perdana Boomerang, Boomerang (1994) gitar model ini setia selalu muncul menemani dirinya. Dan kini produsen gitar lokal Art Rock pun merilis gitar signature versi JPI dengan model Les Paul.
Jikun “/rif”
Adji Pamungkas alias Jikun, salah satu pendiri dan gitaris /rif ini juga sosok yang tidak pernah lepas dari gitar Les Paul. Meskipun di era awalnya gitar Music Man Ernie Ball Van Halen tampak lebih sering menempel pada dirinya jika kita melihat kembali video musik /riff di awal karirnya. Sebelum akhirnya lebih seringn memakai Gibson Les Paul. Dan kini Jikun pun gitar signature-nya yang diberi nama gitar ‘Sprained’ dengan serinya yang bertajuk Bara.
.
Cella “Kotak”
Mario Marcella Handika Putra, alias Cella gitaris Kotak juga sulit lepas dari gitar Gibson Les Paul. Bahkan koleksinya sempat mencapai 40 buah. Lantas tidak mengherankan bila salah satu personel yang paling panjang umurnya di band, Kotak ini kemudian menjadi gitaris Indonesia pertama yang di-endorse oleh Gibson langsung dari Amerika. Bila itu tidak cukup, gitaris dengan dua anak yang masih kecil-kecil ini bahkan memberi nama anak pertamanya dengan, Birama Bluesy Gibson Anacarla.
Farri “The SIGIT”
Fari Icksan Wibisana alias Farri adalah gitaris The SIGIT yang sedang menyiapkan materi album solonya. Bersama gitaris/vokalis Rekti, keduanya sama-sama kompak mengenakan gitar Gibson di panggung, meski Rekti lebih memilih model SG. Meskipun sangat identik hingga punya beberapa gitar Gibson, Farri juga sempat punya gitar custom seri signature-nya sendiri. Diproduksi oleh produsen gitar lokal, Radix. Yang meskipun bukan model Les Paul, bentuk, karakternya masih diambil dari gitar Gibson Les Paul.
Sadat “Komunal”
Musisi yang bernama lengkap Anwar Sadat ini adalah gitaris dan pendiri band stoner rock Bandung/Pekanbaru, Komunal. Terbilang paling junior di antara lainnya, meskipun bandnya kini berumur 18 tahun. Namun loyalitasnya, Sadat dengan menggandeng gitar model Gibson Les Paul, tidak diragukan lagi. Sejak album pertama, Panorama (2004), kedua Hitam Semesta (2008), album ketiga, Gemuruh Musik Pertiwi (2012) dan singel terbarunya “Komando Badai Api”, gitar ini selalu hadir menemaninya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …