Kembalinya Electric Gypsy Lewat “Black Journal”

Jul 27, 2021

Satu lagi kabar dari Bali. Terdengar baru, walaupun sebenarnya tidak baru-baru amat, mengingat bahwa Electric Gypsy adalah sebuah proyek musik dari Dadang Pranoto dan Palel Atmoko yang juga dikenal sebagai personel dari Navicula, sementara Palel yang juga turut memperkuat Soulfood.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Electric Gipsy (@electricgypsy.duo)

Di hari Selasa (20/07) lalu, Electric Gypsy resmi melepas “Black Journal”, materi teranyarnya. Juga sebagai penanda akan kembalinya duet ini setelah lama menghilang tidak ada kabarnya.

“Lagu ini tentang hal-hal lampau yang tak pernah usai menghantui, di alam bawah sadar si penulis. Entah itu dendam, amarah, memaafkan tak termaafkankah, yang jelas segala hal-hal yang dulu yang terus membayangi hingga hari ini dan mempengaruhi segala keputusan-keputusan kita sekarang. Jadi seperti buku harian usang yang masih bisa terbaca kita seperti apa dulu. Kira-kira begitu,” tutur Dadang Pranoto ketika dihubungi oleh Pophariini (26/07) mengenai kembalinya Electric Gypsy dengan materi teranyarnya ini.

Nomor teranyar dari Electric Gypsy ini juga turut memuat nama Cipta Gunawan dari Stone Deaf Music yang membantu keduanya dalam urusan mixing dan mastering.

Sebagai cerita kilas balik, sebenarnya proyek Electric Gypsy tercipta akibat sebuah insiden penuh ketidaksengajaan yang membuat Dadang dan Palel menjalankan proyek iseng ini hingga akhirnya menjadi sebuah proyek yang serius.

“Ini saat terbentuk pun sebenarnya ‘insiden’ di suatu event di Bali. Kala itu, Navicula confirm main di sebuah bar di Uluwatu. Di minggu yang sama, Navicula tengah berada di Jakarta untuk sebuah TV show, dan malam setelah event, Robi sang vokalis hang out di sebuah Bar di Jakarta, kalau nggak salah di daerah sekitar PI or apa lupa. Nah, ada kecelakaan kecil, Robi ke panggung dan jammin’ di sana dengan beberapa kawan. Entah ceritanya gimana, dia loncat dan kaki mendarat di stand mic. Akibatnya, telapak kakinya retak (tulangnya). Atas kejadian itu, Navicula cancel semua panggung dari Japan Tour yang sudah confirm hingga Bar yang di Uluwatu itu. Nah, masalahnya yang punya Bar nggak mau cari pengganti, karena memang event sudah mepet, owner minta aku tetap main. Daripada bengong, ya sudah aku ajak si Palel. Event jalan lancar. Akhirnya sejak itu kita tetap manggung as duo [tertawa]. Jadi kalau serius pun, kita bermusik selalu serius ya. Hanya secara marketing kita nggak pernah urus, lagian kalau bentrok sama Navicula pun bahaya [tertawa]. Yang serius, mungkin kreasinya,” tambah Dadang.

 

Hingga akhirnya, Electric Gypsy sempat menghilang akibat terbentur jadwal dari keduanya. Kesibukan Dadang dan Palel yang lumayan ketat dengan proyeknya masing-masing adalah faktor utamanya. Belakangan ini, Dadang bersama Navicula dan label rekaman Pohon Tua Creatorium kabarnya sedang menyiapkan sebuah proyek besar dari unit grunge kebanggan Bali tersebut, sementara Palel dengan Soulfood juga baru saja melepas EP perdana mereka, It Won’t Over di penghujung tahun lalu.

“Yes kita menghilang. Yang tetap booking ada, cuman kami berdua kebentur jadwal yang ya Allah ribet. Palel founder Soulfood mulai jadi paling depan disorot. Aku di Pohon Tua Creatorium sedangkan kami sedang garap proyek besar Navicula 25 Years Anniversary tahun ini. Akhirnya give up juga. Jadi kita maunya santai saja deh, biar jalan program semua orang.”

Sebagai penutup, Dadang menyampaikan bahwa perjalanan dari Electric Gypsy masih akan terus berjalan.

“Kami akan merilis album, materi sudah siap tinggal mixing kok. Tapi ya itu, nggak janji kapan [tertawa].”

“Black Journal”, materi teranyar dari Electric Gypsy sudah hadir dalam format digitalnya.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Bank Teruskan Perjalanan dengan Single Fana

Setelah tampil perdana di Joyland Bali beberapa waktu lalu, Bank resmi mengumumkan perilisan single perdana dalam tajuk “Fana” yang dijadwalkan beredar hari Jumat (29/03).   View this post on Instagram   A post shared …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47