Lanjutkan Euforia, WSATCC Rilis Film 2020

Jan 23, 2022

Mari mundur sejenak ke penghujung tahun 2020 lalu. Di momen tersebut, akhirnya White Shoes and The Couples Company (selanjutnya akan ditulis dengan WSATCC) resmi menebus kerinduan para penggemar serta pendengarnya dengan merilis album penuh ketiga mereka, 2020.

Rentang waktunya terbilang cukup panjang, yakni sepuluh tahun semenjak kehadiran Album Vakansi (2010) dan limabelas tahun dari album debut self-titled (2005).

Dengan konsep album bertemakan film, rilisnya 2020 pun cukup spesial karena WSATCC membawa album tersebut dalam sebuah rilisan fisik berbentuk CD edisi terbatas beserta buku foto istimewa, menampilkan sebelas nomor terbaru yang juga memuat bonus CD b-side yang diambil dari berbagai album kompilasi maupun materi tunggal dari mereka dalam kurun waktu tahun 2006 hingga 2020.

Setelahnya, album 2020 juga dihadirkan dalam format CD regular dan menyusul format piringan hitam 12 inci, masing-masing dibantu oleh Demajors dan Anukara Records.

WSATCC. / Foto oleh Reza Fauzi.

Kini, di awal tahun 2022, rangkaian euforia dari album 2020 masih dilanjutkan oleh WSATCC. Bekerja sama dengan Plaingsong Live, sang album dihadirkan dalam sebuah format film berdurasi 42 menit.

Adalah Dibyokusumo Hadipamenang yang duduk di bangku sutradara dan juga menjadi penulis dari film 2020 ini. Bukan nama yang asing bagi enam kepala dalam WSATCC, merujuk kepada fakta bahwa mereka sudah berteman sejak lama.

“Gagasan film 2020 berangkat dari keinginan untuk membuat film konser yang bisa menghadirkan atmosfer White Shoes and The Couples Company memainkan lagu-lagu ke dalam sinema”, sambut Dibyo dalam pemutaran perdana film 2020 di kawasan Kuningan (20/07).

Suasana pemutaran perdana film 2020 di kawasan Kuningan (20/01). / Dok: Raka Dewangkara.

Secara sinematik, film 2020 juga masih dalam benang merah yang sama dengan konsep sang album yang memiliki kedekatan dengan unsur-unsur sinema. Juga, seluruh nomor dalam album tersebut diciptakan untuk musik latar dari adegan-adegan film yang belum pernah dibuat sebelumnya.

Selain menampilkan keenam personel (Aprilia Apsari, Yusmario Farabi, Saleh Husein, Ricky Surya Virgana, Apri Mela Prawidiyanti dan John Navid), film 2020 turut menghadirkan penampilan spesial dari Asmara Abigail. Secara bergantian, para personel ditampilkan untuk bercerita mengenai ragam momen di balik penggarapan album dan juga cerita lainnya yang hadir beriringan dalam perjalanannya. Beberapa nomor pun dibawakan, sebut saja “Rumah”, “Irama Cita” dan “Variasi Barongko”.

Sang manajer, Indra Ameng juga turut menyampaikan bahwa film 2020 merupakan sebuah ‘pecah telor’ bagi sang sextet setelah rilisnya album studio ketiga mereka.

“Sebenarnya ini semacam pecah telor setelah rilis album 2020 yang rilis di Desember tahun 2020. Kemudian setelah itu bergulir, kita merilis beberapa format dan sesudahnya kami belum punya kesempatan untuk memainkan materi lagu-lagu di album ini secara langsung”, tuturnya.

 

Indra Ameng juga menambahkan bahwa film ini bisa menjadi satu lagi presentasi dari album 2020 setelah dalam beberapa waktu ke belakang juga sempat melepas deretan video musik dari nomor-nomor di dalamnya.

“Ini cukup lega karena setelah setahun, bisa ada salah satu presentasi dari album 2020 setelah sebelumnya kami rilis music video juga, yang juga punya kedekatan konsep film”.

Dalam beberapa waktu ke depan, film 2020 akan ditayangkan di terbatas di sinema-sinema terdekat. Ikuti aktivitas WSATCC melalui akun Instagram mereka untuk mendapatkan info-info lainnya seputar penayangan film.

 

Seluruh foto WSATCC oleh Reza Fauzi.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Excrowded Menggelorakan Musik di Malang Lewat Album Mini Terbaru

Setelah jeda hampir 2 tahun, Excrowded akhirnya kembali membawa karya baru berupa album mini bertajuk Unite Diversity hari Senin (01/04)   Excrowded beranggotakan Hazbi Azmi (vokal), Gilang Akbar (gitar), Gianni Maldino (bas), dan Rijadli …

Mickmorthy Luncurkan Single Ketiga Berjudul Why Am I Here?

Setelah merilis “Alive” (2021) dan “Greed” (2023), Mickmorthy asal Tangerang Selatan kembali mempersembahkan karya musik terbaru dalam tajuk “Why Am I Here?” hari Jumat (12/04) yang menjadi jembatan mereka menuju penggarapan album.   Mickmorthy …