Lebih Dekat dengan Dekat Lewat Numbers

Oct 12, 2018

3. Fire

Kamga: “Fire” ini dapatnya hampir sama ama “John Cena”: “I might lose, I might lose/But to think what I gain by doin’ this fire,” terus akhirnya berkembang ke mana-mana. Dua lagu pertama ini berisi kekecewaan. Maksudnya, “Keadaan ini takkan menjadi lebih baik.” [Tertawa] Cuman, maksudnya si “Fire” ini lebih kayak, iya, memang sih kadang perasaan mau berhenti itu selalu ada, dan selalu ada setiap mau tidur. Tapi enggak tahu kenapa, pas lu bangun tidur, memang si apinya enggak pernah padam saja. Memang ketika si api ini berusaha lu padamkan, lu merasa kalau tujuannya hilang. Kalau orang ini enggak ada tujuannya, ya buat apa?

 

4. 20

Kamga: “20” ini kayak banyak banget cerita di dalam satu lagu. “20” pokoknya cerita tentang cowok yang tiap akhir pekan cuma ingin nonton bola dengan tenang, tapi dia lihat pacarnya kesal, terus dia merasa ada masalah dan dia, “Ayo dong, selesaikan. Kenapa, nih?” Dia mau selesaikan secepat-cepatnya supaya dia bisa nikmati nonton bolanya. Tapi si ceweknya kesal karena kalau misalkan dia punya masalah, dia harus punya waktu menenangkan diri, dan menenangkan dirinya 20 menit. Dan si cowok ini cerita sama temannya yang cowok, terus temannya yang cowok satu lagi omong kayak, “Ah, lu masih enak 20 menit. Kalau pacar gue bisa 20 hari!” [Tertawa]

“Money” bercerita tentang kondisi keadaan sama sekali enggak ada panggung. Dan bodohnya Mereka tidak punya pekerjaan sampingan.

5. Money

Chevrina: “Money” bercerita tentang kondisi mereka yang bikin lagu, yang dalam keadaan sama sekali enggak ada panggung. Dan bodohnya mereka, mereka tidak punya pekerjaan sampingan. Jadi akhirnya ketika memang benar enggak ada duit, ya enggak ada duit sama sekali. Stres pasti sudah dilewati, akhirnya sampai di fase “Aduh, stres banget nih. Daripada gila, mending mengkhayal. Kalau misalkan lu punya uang, lu mau apa?” Jadi “Money” ini, kalau si dua cowok ini punya uang mau apa, kalau si cewek ini punya uang mau apa, dari perspektif personel masing-masing. Ceritanya tentang if I had money.
Kamga: Dan si “Money” ini jangan bayangkan mengkhayal punya uang kayak apa. Kami itu mengkhayalnya sudah sampai di tingkat yang kami tahu spesifik kalau kami punya uang segini, ini uangnya buat apa. Itu sudah sangat spesifik.

1
2
3
Penulis
Hasief Ardiasyah
Hasief Ardiasyah mungkin lebih dikenal sebagai salah satu Associate Editor di Rolling Stone Indonesia, di mana beliau bekerja sejak majalah itu berdiri pada awal 2005 hingga penutupannya di 31 Desember 2017. Sebenarnya beliau sudah pensiun dari dunia media musik, namun kalau masih ada yang menganggap tulisannya layak dibaca dan dibayar (terutama dibayar), kenapa tidak?

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …