Lebih Dekat dengan Dekat Lewat Numbers
3. Fire
Kamga: “Fire” ini dapatnya hampir sama ama “John Cena”: “I might lose, I might lose/But to think what I gain by doin’ this fire,” terus akhirnya berkembang ke mana-mana. Dua lagu pertama ini berisi kekecewaan. Maksudnya, “Keadaan ini takkan menjadi lebih baik.” [Tertawa] Cuman, maksudnya si “Fire” ini lebih kayak, iya, memang sih kadang perasaan mau berhenti itu selalu ada, dan selalu ada setiap mau tidur. Tapi enggak tahu kenapa, pas lu bangun tidur, memang si apinya enggak pernah padam saja. Memang ketika si api ini berusaha lu padamkan, lu merasa kalau tujuannya hilang. Kalau orang ini enggak ada tujuannya, ya buat apa?
4. 20
Kamga: “20” ini kayak banyak banget cerita di dalam satu lagu. “20” pokoknya cerita tentang cowok yang tiap akhir pekan cuma ingin nonton bola dengan tenang, tapi dia lihat pacarnya kesal, terus dia merasa ada masalah dan dia, “Ayo dong, selesaikan. Kenapa, nih?” Dia mau selesaikan secepat-cepatnya supaya dia bisa nikmati nonton bolanya. Tapi si ceweknya kesal karena kalau misalkan dia punya masalah, dia harus punya waktu menenangkan diri, dan menenangkan dirinya 20 menit. Dan si cowok ini cerita sama temannya yang cowok, terus temannya yang cowok satu lagi omong kayak, “Ah, lu masih enak 20 menit. Kalau pacar gue bisa 20 hari!” [Tertawa]
“Money” bercerita tentang kondisi keadaan sama sekali enggak ada panggung. Dan bodohnya Mereka tidak punya pekerjaan sampingan.
5. Money
Chevrina: “Money” bercerita tentang kondisi mereka yang bikin lagu, yang dalam keadaan sama sekali enggak ada panggung. Dan bodohnya mereka, mereka tidak punya pekerjaan sampingan. Jadi akhirnya ketika memang benar enggak ada duit, ya enggak ada duit sama sekali. Stres pasti sudah dilewati, akhirnya sampai di fase “Aduh, stres banget nih. Daripada gila, mending mengkhayal. Kalau misalkan lu punya uang, lu mau apa?” Jadi “Money” ini, kalau si dua cowok ini punya uang mau apa, kalau si cewek ini punya uang mau apa, dari perspektif personel masing-masing. Ceritanya tentang if I had money.
Kamga: Dan si “Money” ini jangan bayangkan mengkhayal punya uang kayak apa. Kami itu mengkhayalnya sudah sampai di tingkat yang kami tahu spesifik kalau kami punya uang segini, ini uangnya buat apa. Itu sudah sangat spesifik.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …