Menghidupi Lagu Religi

Beberapa lagu religi selalu menjadi favorit saya, dari dahulu hingga kini. Mendengarkan beragam musik, berbagai cabang genre, bermacam tema lirik dan ekspresi penyampaiannya, tak juga mengurangi rasa spesial lagu-lagu religi itu.
Pelangi pelangi alangkah indahmu
Merah, kuning, hijau di langit yang biru
Pelukismu agung, siapa gerangan?
Pelangi pelangi ciptaan Tuhan
AT Mahmud di masa kecil ternyata begitu berarti bagi saya, dan terus menjadi tersendiri hingga kini. Bagaimana kita “melihat” Tuhan melalui ciptaannya, yang warna-warninya memikat mata anak-anak. Di era menjadi musisi solois, saya beberapa kali menyanyikan lagu ini, dan itu bukan pilihan tanpa pertimbangan tentunya.
Saya juga pernah menyanyikan lagu band punk, Kebunku yang paling menjadi favorit, sebuah lagu yang kemudian liriknya diganti oleh penulis lagunya sendiri hingga menjadi sangat pendek, hanya kata-kata “kita pasti mati” yang diulang-ulang, dan membuat saya terenyuh bahkan setelah berulangkali mendengarkannya. Selera sudah tak bisa lagi direkayasa: ini pilihan saya!

Eksplor konten lain Pophariini
Eksklusif Komunal: 13 Tahun Tanpa Album, Nostalgia Ini Ijazah
Sejak merilis album penuh Gemuruh Musik Pertiwi 13 tahun lalu, Komunal rasanya belum menunjukkan kembali eksistensi mereka lewat perilisan materi holistik sebagai statement keberadaan mereka. Memang, selain masih aktif menghibur KKK (Kawan-kawan Komunal) di …
False Theory Ceritakan Kisah Penyembuhan Luka Masa Lalu di Single Dua Atma
Unit pop punk asal Tana Paser, Kalimantan Timur, False Theory merilis single ketiga bertajuk “Dua Atma” pada Kamis (05/06). Lewat lagu ini, mereka mengangkat cerita tentang dua jiwa yang saling menyembuhkan dari luka masa …