Menghidupi Lagu Religi

Jun 2, 2018

 

Jauh setelahnya, saya tak bisa bersembunyi dari suara Chrisye bersama lagu “Ketika Tangan dan Kaki Bicara” yang liriknya ditulis oleh Taufiq Ismail.  Pada buku biografinya, informasi bahwa Chrisye begitu sulit menyanyikan lagu itu, di studio ia menangis dan menangis lagi, hingga akhirnya berhasil merekamnya secara utuh dan tak mampu diulangi lagi, tidak pernah hilang dari ingatan saya. Sebuah lagu yang ditunggu-tunggu karena master album harus rampung segera.

Sementara di wilayah indierock/indiepop, lagu “Keangkuhanku” dari SORE misalnya, telah menimbulkan getar sedari dirilis pada 2005. Dan tentu saja segenap karya Semakbelukar, band berusia singkat dari Palembang yang kehadirannya telah menjadikan saya memiliki idola musik terbaru. Pada sebuah wawancara, sang motor grup David Hersya mengungkapkan bahwa benang merah tema lirik-liriknya adalah kematian. Dipadu dengan kandungan iman, dengan pilihan estetika musiknya yang berbunyi elok, lagu-lagu itu begitu bersinar kala ditangkap telinga.

 

1
2
3
4
5
Penulis
Harlan Boer
Lahir 9 Mei 1977. Sekarang bekerja di sebuah digital advertising agency di Jakarta. Sempat jadi anak band, diantaranya keyboardist The Upstairs dan vokalis C’mon Lennon. Sempat jadi manager band Efek Rumah Kaca. Suka menulis, aneka formatnya . Masih suka dan sempat merilis rekaman karya musiknya yaitu Sakit Generik (2012) Jajan Rock (2013), Sentuhan Minimal (2013) dan Kopi Kaleng (2016)

Eksplor konten lain Pophariini

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan

Petualangan Imajinatif The Superego Lewat Single Vespa Tua

Band indie rock asal Lampung yang bermusik dengan nama The Superego resmi hadirkan karya anyar berupa single dengan tajuk “Vespa Tua” hari Jumat (19/07). Lagu ini mengambil inspirasi dari perjalanan Fuad sang vokalis saat …