Merindu NAIF Bersama Diskoria, Isyana Sarasvati dan Ardhito Pramono

Melanjutkan perjalanan program Studio Pop, kali ini di edisi ketiganya mereka kembali lagi, masih dengan sebuah kolaborasi, juga ditemani dengan sebuah tribut yang spesial untuk NAIF.
Tiga nama berkolaborasi, yakni Diskoria, Isyana Sarasvati dan Ardhito Pramono. Digarap oleh Ricky Surya Virgana (White Shoes and The Couples Company) yang duduk di bangku produser, ditemani juga oleh Diskoria, Arif Fauzan (Irama Pantai Selatan), Gilang Gombloh, dan Adjis Doaibu. Dua nama terakhir, didapuk untuk mewakili KawaNAIF.
Sementara dari balik layar, juga tersebut nama-nama seperti John Navid (White Shoes and The Couples Company), Warman Nasution, Doni Joesran, Harry Winanto dan Rolanda Sasongko yang membantu dengan keahlian instrumennya masing-masing.

Kiri ke Kanan: Gilang Gombloh, Ricky Surya Virgana, Fadli Aat (Diskoria), Isyana Sarasvati, Adjis Doaibu, Merdi Simanjuntak (Diskoria), Ardhito Pramono. / Dok: Studio Pop.
Kolaborasi nama-nama di atas akhirnya menghadirkan sebuah lagu tribut berjudul “Yth: NAIF”. Sebuah lagu yang rasa-rasanya menjadi penggambaran kerinduan akan deretan kenangan yang dihadirkan oleh NAIF selama perjalanan karirnya.
“Yth: NAIF” resmi dirilis pada hari Jumat (22/10) ini, juga bertepatan dengan ulang tahun dari NAIF sendiri.
“Di masa-masa SMA dulu besar dengan lagu-lagu NAIF, terutama dari tiga album pertama NAIF. Lumayan mengisi hari-hari gue dan gue terinspirasi dari aransemen lagu-lagunya, visual yang ditawarkan sampai video klip yang mereka buat. Mereka memberi warna baru dengan segala kemasan yang mereka berikan dan performance mereka. Rasanya belum ada lagi sampai sekarang band yang menampilkan pertunjukan seperti mereka”, tutur Ricky, dikutip dari rilisan pers.
Jika bicara mengenai NAIF, tentu yang masih hinggap di ingatan adalah bagaimana di awal tahun ini, sang vokalis David Bayu mengutarakan bahwa sang kuartet sedang vakum, yang dilanjutkan oleh Emil Hussein dalam sebuah interview berbeda bahwa dirinya sudah meninggalkan band bersama dengan Franki ‘Pepeng’ Indrasmoro.
Sementara bagi Studio Pop sendiri, ini menjadi kali ketiga bagi mereka untuk menghadirkan sebuah lagu yang memuat kolaborasi di dalamnya. Mulai dari lagu “C.H.R.I.S.Y.E” garapan Diskoria, Laleilmanino dan Eva Celia, lagu “Suara Disko” garapan Diskoria, FLEUR! dan Tara Basro, hingga yang paling terbaru, “Yth: NAIF”.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …