Ode Satu Per Empat Untuk Film Naked Lunch
Kuartet alternative-rock asal Jakarta, Satu Per Empat tengah menjalani petualangan terbarunya. Setelah melewati rangkaian perjalanan dari album debut mereka, Pasca Falasi di penghujung tahun lalu, kali ini mereka siap untuk kembali melanjutkan perjalanannya.
Hari Rabu (25/08) ini, Satu Per Empat melepas sebuah materi teranyarnya. Sebuah nomor tunggal bertajuk “Memoir of Bill Lee” resmi mereka suguhkan, yang juga turut dibantu oleh label rekaman Berita Angkasa.
Sebuah film yang disutradarai oleh David Cronenberg, Naked Lunch (1991) menjadi latar belakang terciptanya “Memoir of Bill Lee”. Nama Bill Lee sendiri pun diambil oleh Satu Per Empat berdasarkan tokoh utama dari film tersebut. Seorang agen rahasia yang diperankan oleh Peter Waller. Perjalanan Lee dalam film tersebut menjadi tema utama yang dibawa oleh kuartet ini.
“Gue awal bikin lagu ini dengan gitar. Entah kenapa, langsung kebayang lagu-lagu kayak di film secret agent macam James Bond. Kebetulan banget, Bismo (Triastirtoaji – RED) bisa nangkep maksud gue dan langsung ngasih lirik yang terinspirasi dari film Naked Lunch, di mana karakter utamanya bernama Bill Lee”, tutur Audi Adrianto melalui rilisan persnya.
Selama lima menit lebih sedikit, Satu Per Empat menyuguhkan sebuah repertoar yang di awal terdengar lebih pelan ketimbang tiga nomor awal dari setlist Pasca Falasi. Raungan gitar dan balutan lirik yang dibawakan oleh Audi dan Bismo masih menjadi bintang utamanya kali ini. Perpaduan empat kepala dalam sebuah koridor alternative-rock nyerempet grunge ini menjadikan satu unit yang patut untuk ditunggu kiprahnya dalam beberapa waktu ke depan.
Pun dari balik layar, juga tersebut beberapa nama familiar yang membantu Satu Per Empat kali ini. Hadir nama Enrico Octaviano (Lomba Sihir, Martials/) di perkusi, Bayu Perkasa yang berdampingan menjadi co-producer dan mixing engineer serta Gerard Rumintjap dari mastering.
Melengkapi format digitalnya, “Memoir of Bill Lee” juga turut hadir dalam sebuah format video musiknya yang bekerja sama dengan Oort House, sebuah creative house asal Jakarta. Juga digarap langsung oleh sang drummer, Levi Stanley yang juga merangkap sebagai produser.
“Gue langsung kebayang referensi karakter yang nggak jauh berbeda dari filmnya sih. Detektif, mesin tik, hewan-hewan dan hal-hal absurd yang bakal muncul di fase editing”, tambahnya.
“Memoir of Bill Lee” juga turut hadir dalam sebuah kompilasi garapan Pophariini, yakni Kompilasi Irama Kotak Suara Terbaik Vol.1 bersama 11 nama lainnya. Simak lengkapnya di bawah ini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Ramalan 9 Musisi Indonesia yang Bersinar di 2025
Kami menerbitkan artikel ramalan musisi sejak awal 2022 sebagai bentuk harapan bahwa dengan menghasilkan karya yang bagus musisi tersebut pantas untuk mendapatkan apresiasi yang lebih di industri musik. Dari memilih 10 nama, semenjak 2023 …
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …