Perjalanan Harapan dan Doa dari Juang Manyala

Ada dua kabar dari Juang Manyala dalam rentang waktu dua minggu ini. Yang pertama, adalah hadirnya “We”, single terbarunya yang juga memuat sebuah kolaborasi dengan dua nama yang sudah tidak asing lagi, yakni Cholil Mahmud dan Gardika Gigih.
Sementara untuk kabar keduanya, adalah bagaimana perjalanan “We” diteruskan dengan sebuah film pendek yang berjudul sama dengan sang single, yang disutradarai oleh Aco Tenriyagelli, juga melibatkan Rachel Amanda Aurora, Teuku Rifnu Wikana dan Riny Hamid.
Sebelum lebih lanjut, mari berkenalan dengan Juang Manyala, seorang musisi asal Makassar yang juga turut membangun ekosistem bermusik di kotanya. Selain mendirikan sebuah kolektif kesenian bernama Prolog Studio, belakangan ini Juang juga bisa ditemui dengan grup musik LOKA’, serta dengan kesibukannya sebagai komposer musik untuk beberapa film.
Kembali ke berita utamanya, mari kita bahas yang pertama. Di penghujung bulan Juni lalu, Juang melepas “We”, single terbarunya. Tidak sendiri, Juang juga turut ditemani oleh Cholil Mahmud dan Gardika Gigih. Sebelumnya, “We” sudah pernah diperdengarkan terlebih dahulu dalam sebuah pameran musik bertajuk THIRTY CONTEXT yang menjadi rangkaian rilisan album dari Juang, 30, pada bulan Oktober lalu.
“Sebuah lagu yang kami rekam di masa-masa karantina 2020, di tempat yang berbeda. Cholil di Jakarta, Gigih di Sragen, dan saya di Makassar”, tutur Juang melalui sebuah postingan di akun Instagramnya.
Harapan-harapan baik untuk para perempuan menjadi tema besar yang dibawa oleh Juang dalam single ini. Juga bagaimana dalam bahasa Bugis Bone, ‘we’ berarti perempuan.
Berselang beberapa hari setelah rilisnya “We” dalam format digital, perjalanan berlanjut dengan hadirnya sebuah film pendek berjudul sama dengan sang single.
Bersama Riuh Records dan disutradarai oleh Aco Tenriyagelli, film pendek ini turut mengisahkan keluarga kecil yang terdiri dari Adin (Rachel Amanda Aurora), Bapak (Teuku Rifku Wikana) dan Ibu (Riny Hamid) yang menunggu pengumuman untuk Adin ke jenjang pendidikan berikutnya, diiringi harapan-harapan dan doa untuk Adin di perjalanannya kelak.

Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wijaya 80 Rilis Album Mini Perdana Perjumpaan
Setelah sukses dengan single “Terakhir Kali” yang rilis Desember 2024, grup musik Wijaya 80 menghadirkan album mini perdana bertajuk Perjumpaan hari Jumat (14/02). Menurut siaran pers, grup yang terdiri dari trio musisi …
Venue-venue Musik di Tengah Sengkarut Ruang Ekspresi Semarang
Terbit-tenggelam. Kira-kira itu frasa yang bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi venue musik di Semarang, terkhusus yang berskala mikro-menengah. Sepanjang 2022-2024, banyak ruang yang sering dijadikan venue bertumbangan di Semarang. Seven Bar & Lounge, Madaz …