PHI Interview Daniel Mardhany: “Surreal, tapi mungkin itu memang bagian dari hidup gue”

Sep 1, 2021
Daniel Mardhany

Hengkangnya Daniel Mardhany dari Deadsquad, band yang menjadi rumahnya selama 13 tahun terakhir ini menjadi berita besar di musik tanah air, terkhusus di kancah rock/metal. Pasalnya, Daniel menjadi figur yang penting dari satu dari band metal yang punya bassist fans terbesar di tanah air ini.

Di banyak berita online yang muncul di hari itu, semua ramai membicarakan tentang hengkangnya Daniel. Di Instagram sendiri, ramai bertebar beragam konten yang terkait dengan berita besar ini. Dan hampir semua konten tersebut diramaikan dengan fans yang komen, tak kadang beradu spekulasi tentang penyebab di balik kejadian ini.

Padahal, rasa-rasanya kok belum lama kita melihat aksi Daniel bersama Deadsquad ketika berkolaborasi dengan Isyana Sarasvati di festival I Don’t Give A Fest (IDGAF), awal tahun kemarin yang disambut hangat oleh para fans.

Saya mewakili redaksi pun turut prihatin dan sedih ketika ini kemudian menjadi panggung terakhir Daniel bersama Deadsquad.

Demi mengejar rasa keingintahuan kami tentang apa yang terjadi sekaligus mengulik lebih dalam lagi tentang vokalis yang punya energi kreatif yang sangat besar ini, saya berhasil mewawancarai Daniel. Dari 14 pertanyaan yang saya siapkan, memang ada satu dua pertanyaan yang enggan dijawabnya karena terlalu sensitif. Tak apa, saya bilang. Toh, ini bukan mencari keterangan yang sejelas-jelasnya tentang kejadian tersebut, namun sekadar ingin mencari petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang akan ia lakukan setelahnya.

So, buckle up, silakan menikmati wawancara khusus ini.


Apa kesibukan lo sekarang ini?

Banyak sih: Ngelarin full album Bisinggama yang sudah mulai proses dari awal tahun dan akan dirilis Disaster Records. Tinggal moles lagu yang feat Indra7, akhirnya doi main gitar lagi pasca Media Distorsi.

Bisinggama juga lagi dekonstruksi album alkisah-nya Senyawa sudah mau masuk proses mastering.

Memulai band baru dengan genre crossover thrash metal sama Alvin (NOXA), Welby (Carnivored) dan Boni ex-Deadsquad, nama bandnya “Bonga Bonga” dalam waktu dekat akan merilis single berjudul “suara sudra”

Sama lagi nyari waktu buat ngerjain proyek-proyek lain yang tertunda, terakhir kalo semesta mendukung dan semua berjalan lancar: bikin band tech death metal lagi sama orang-orang yang tepat.

Karena passion gue memang disitu dan gue perlu wadah yang pas untuk manifestasi lirik-lirik gue (semacam lanjutan lirik gue semasa di Deadsquad tapi dengan band yang berbeda).

Di luar itu, gue tetep ngejalanin bisnis clothing gue @dhroned & @junkspaceforthemass sama berbagai bisnis serabutan lainnya.

Dan sebagai bentuk adaptasi sama peradaban “akhirnya” gue bikin channel Youtube sama temen-temen gue dengan nama What The Noise.

Terakhir, gue sibuk memulai hidup yang baru dengan keluarga.

 

Wah, energi lo besar sekali ternyata, oke gue mau ngobrolin Bisinggama, salah satu proyek musik lo kini nampak bergairah lagi, sebuah album akan dirilis dalam waktu dekat, ceritain soal proyek ini, apa yang spesial dari project ini?

Iya tahun ini rilis 3 album kalau memang sesuai timeline. Satu full album dengan judul logical mystery trip via Disaster Records, 1 EP dari materi tahun 2019 yang belum sempat dirilis, dekonstruksi album alkisah milik senyawa. Ini sih sebenernya proyek solo kayak Trent Reznor sama NIN dulu. Yang spesial apaan ya? Mungkin ini manifestasi passion musik gue di luar metal.

 

Lo juga terlihat berfoto dengan God Bless, ada project apakah dengan mereka? Apakah ini berkenaan dengan ultah God Bless?

Itu gue lagi maen ke rumah temen lama gue, Barata, bassist Gigantor dan kebetulan Godbless lagi latihan, hehe. Gue nggak main di acara itu kan walaupun foto gue ada di pamflet, hahahaha.

 

Baru-baru ini lo juga nampak berada di satu studio bersama Burgerkill, sampai ada spekulasi selepas kepergian lo dari DS, lo bakal masuk ke band ini. Apa persisnya yang lo lakuin bersama Burgerkill?

Ya pasti ngeband lah kalau dalam studio gitu, hehe. Gue juga ngepost video latian sama Hellcrust gue kok. Memang dari dulu gue suka collabs sama band yang gue suka, apa lagi kalo mereka temen gue.

 

2020-2021 saat ini kita berada di akhir kuartal ketiga di akhir tahun. Pandemi belum ada tanda-tanda selesai. Apa yang lo lihat atau apa arti setahun 8 bulan ini buat lo pribadi? Apa pelajaran yang lo ambil hari hari di (hampir) dua tahun ini?

Gue melihat ini sebagai transisi peradaban. Dimana dunia nyata semakin maya. Gue harus adaptasi sama perubahan atau punah kayak dinosaurus. Gue banyak ngalamin momen surreal juga dan banyak pelajaran hidup. Gue jadi tau siapa orang yang bener-bener sayang sama gue dan temen yang beneran temen gue.

 

Kolaborasi dengan Isyana Sarasvati, apakah ini salah satu momen paling menyenangkan lo semasa pandemi?

Sebelumnya thanks ya mas gue sudah jadi orang pertama yang lo telpon untuk project featuring sama Isyana yang akhirnya gue lanjutin ke Stevi karena memang urusan dealing dia yang ngurus. Jadi ada porsinya masing-masing.

Mungkin kalau dulu gue nggak nongkrong di Heyfolks dan kenal sama lo, nggak ada yang kepikiran momen kolab kaya kemarin. Yes, itu salah satu momen menyenangkan yang penuh tantangan. Khususnya untuk gue yang lebih ngutamain soul daripada skill, hahaha. Tapi gue akuin skill memang penting. Kalau dikombinasikan dengan porsi yang pas, hasilnya akan sangat ideal.

 

Menyambung soal Isyana, siapa sih penyanyi cewek favorit lo kalo boleh tau?

Elizabeth Fraser (Cocteau Twins), teh Ucy (Kubik) , Alexandra (Sieve), Beth Gibbons (Portishead) , Hope Sandoval (Mazzy Star).

 

13 tahun bukan waktu yang sebentar untuk berkarier bersama salah satu band metal terbesar di tanah air. Bagaimana perasaan lo di hari itu? Menyedihkan atau malah melegakan?

Surreal tapi mungkin itu memang bagian dari hidup gue. Toh semua hak cipta lirik 99% ada di gue. Jadi ya mungkin gue bisa kaya Ozzy pasca dipecat dari Black Sabbath kalo gue mau, hahaha.

 

Apa pertanyaan-pertanyaan atau masalah yang belum terjawab atau belum clear dari DS tentang diri lo?

Tentu banyak, tapi nggak bisa gue jelasin satu per satu, karena memang benar adanya gue dipecat alias dikeluarkan secara dadakan. Salah satunya hak gue karena nama gue masih terdaftar di HAKI Deadsquad. Yang lucunya, H+1 pengumuman gue sudah nggak di DS, band itu langsung posting sesi rekaman + announce vokalis pengganti gue + ngumumin rilis album baru di bulan September. Coba lo pikir deh pake logika mas? Hehehe

 

Terakhir, bagaimana fans akan melihat seorang Daniel Mardhany ke depannya?

Yang pasti gue akan tetap jadi diri gue sendiri, “poser konsisten” yang selalu lentur dan adaptasional dengan apa yang gue suka di mata gue (khususnya musik).

Gue juga pasti akan tetap berkarya. Memulai sesuatu yang belum pernah gue coba sebelumnya dan melanjutkan serta mengembangkan apa yang udah gue jalanin dengan “kendaraan” yang berbeda. Gue masih sangat haus akan pencapaian artistik di musik.

Untuk fans, terima kasih atas support nyata-nya. Support kalian menambah gelora gue dalam berkarya. Tunggu aja yah karya-karya gue, hehehe. Untuk pasukan mati yang sevisi dengan apa yang gue suarakan selama ini, gue janji tidak akan mengecewakan kalian, lirik yang kalian nantikan pada saat yang tepat akan menemukan “rumah” baru yang tepat.

“Tetap berkarya dalam bahaya!”

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] saja, selain dengan kabar hengkangnya Daniel Mardhany dari Deadsquad, nama Vicky Mono pun belakangan ini juga diisukan hengkang dari Burgerkill. Panas, memang. Namun, […]

Eksplor konten lain Pophariini

Bising Kota Kuliner Jogja: Petualangan Selera, Lanjut Gosipin Skena Bersama Indra Menus

Rekomendasi kuliner di Jogja ditemani penjelajah kuliner yakni Martinus Indra Hermawan atau yang sering dikenal dengan nama panggilan Indra Menus

Setelah 2 Tahun, Dere Akhirnya Rilis Single Baru Berjudul Biru

Selang dua tahun dari kelahiran album penuh perdana Rubik, Dere akhirnya kembali menghasilkan karya terbaru dalam tajuk “Biru” yang dilepas hari Kamis (31/10).     Single “Biru” menggambarkan pertemuan antara cinta dan ragu dengan …