PHI Tips: Awalnya Ampas, Sekarang Emas
CD Rusak Jangan Dibuang!
Kebiasaan mendengarkan lagu melalui digital streaming platform tak membuat sebagian orang berhenti untuk membeli merchandise CD (compact disc) yang dikeluarkan oleh band atau musisi favorit mereka. Ya, merchandise apapun dari idola tetap menjadi koleksi yang berharga di era ini.
Lalu, bagaimana jika koleksi CD tersebut rusak? Supaya anti nyampah, sebaiknya kita tidak membuangnya karena CD terbuat dari plastik polikarbonat, yang seringkali lebih sulit untuk didaur ulang. Apabila ingin mendaur ulang CD, di tempat yang memang bisa melakukannya dan ini jarang ditemukan.
Menurut sebuah penelitian, CD akan rusak dengan sendirinya setelah 8 hingga 10 tahun. Namun, CD tidak disarankan dibuang ke tempat sampah karena membutuhkan waktu lebih dari satu tahun agar CD bisa terurai sepenuhnya di tempat pembuangan.
Maka dari itu, banyak cara cerdas dan ramah lingkungan untuk memanfaatkan CD rusak. Kira-kira apa saja yang bisa diciptakan dari CD?
1. Pick Gitar.
Siapkan gunting, spidol, isolasi, amplas halus, dan pick gitar yang akan diduplikat. Praktisnya, kita bisa langsung membeli alat pemotong pick di toko online.
2. Hiasan gitar.
Potong CD menjadi kepingan sesuai dengan pola yang diinginkan. Gunakan lem kayu untuk menempel kepingan tersebut di badan gitar.
3. Tatakan gelas.
Lukis CD yang sudah tidak terpakai dengan menggunakan cat akrilik. Biarkan cat mengering sebelum digunakan menjadi tatakan gelas.
4. Aksesori.
Beli pengait anting di toko aksesori. Bersihkan terlebih dahulu menggunakan alkohol agar steril sebelum dipakai. Potong CD sesuai bentuk yang diinginkan.
5. Tempat penyimpanan aksesori.
Lubangi bagian tepi CD secara melingkar dengan menggunakan bor kecil. Letakkan di tempat CD yang sudah tidak terpakai dan siap digunakan.
Nah, sudah tau ya kenapa CD rusak jangan dibuang. Pastinya biar anti nyampah, terus lo jadi bisa punya stok pick gitar, dan lo juga enggak perlu nempelin stiker di badan gitar karena bisa memanfaatkan CD sebagai hiasan. Yang enggak kalah berguna sih, aksesori lo jadi enggak berantakan karena udah ada tempatnya!
Ilustrasi oleh Surya Fikri (@kuyasunda).
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …
👍👍👌