Refo dan Fauna – Cerita Dari Temen-Temen di Krapela

Mar 12, 2024
Revo dan Fauna Cerita Temen-Temen di Krapela

Melihat dari judulnya, 100% yakin kalau album debut Refo dan Fauna, Cerita Dari Temen-Temen di Krapela ini terjadi karena ketidaksengajaan. Faktor utamanya adalah tawaran panggung pertunjukan (residensi ?) di Krapela, bilangan Blok M selama tiga kali di bulan Januari 2024 kemarin.

Melalui akun media sosialnya Refo meminta teman-temannya untuk berkontribusi cerita yang akan ia buat lagu dan direka ulang secara teaterikal di panggung Krapela dalam tiga pertunjukannya. Dari situ tidak mengherankan bila Refo punya banyak lagu dan dibuatkan menjadi album. Album Cerita Dari Temen-Temen di Krapela bukanlah album yang memang diniatkan untuk terjadi apalagi untuk terlihat keren dan sengaja lucu.

Makanya album penuh berisi 11 lagu ini dan berdurasi singkat-singkat. Hasilnya tentu lebih lumayan serius ketimbang album mininya. Karena unsur canda masih dominan, tapi masih terasa tulus dan bersenang-senang

Makanya album penuh berisi 11 lagu ini dan berdurasi singkat-singkat. Hasilnya tentu lebih lumayan serius ketimbang album mininya. Karena unsur canda masih dominan, tapi masih terasa tulus dan bersenang-senang. Tapi lalu apa pentingnya album ini?

Beberapa formula lagu dari EP sebelumnya terasa dalam album Refo dan Fauna, Cerita Dari Temen-Temen di Krapela ini. Namun kali ini Refo menyanyikannya dengan lebih patuh pada nada (tidak terlalu fales) dan tidak seburuk (yang tentu disengaja) seperti sebelumnya. Meskipun begitu kejelian Refo dalam memilah tema-tema ajaib penuh canda sumbangsih dari kawan-kawannya menjadi benang merah yang penting dalam album ini.

Topik seperti; dirazia berujung jatuh cinta dalam, “Dari Tilang Turun Ke Hati” yang bernuansa musik senam pagi para lansia; ramuan lagu dangdut legendaris ala “Boneka India” Elly Kadam dengan selipan lirik, “Kutch Kutch Hota Hai” dalam “Aku Suka Sama Cowo India”; lagu pop RnB dalam “Aku Suka Sama Kamu Wahai Lee Jin Ah (Sarangheyo Anyeonghaseoyo)”,  Ada “Jidat Aku Jenong” yang mengingatkan pada  hits Revo yang streams nya tertinggi, “Teman-Teman Ku Udah Nikah, Aku Masih Nonton Spongebob”.

Kabar baiknya semua lagu-lagu ini berdurasi sangat singkat antara satu menitan hingga dua menitan. Sehingga kadar canda dan jenakanya terjaga tanpa terasa -izin pakai istilah sekarang- cringe.

Lalu ada pengalaman jurnalis musik saat mewawancarai musisi legendaris yang tertidur di tengah wawancara dalam lagu “Aku Wawancara Orang, Orangnya Ketiduran”. Tema-tema lainnya pun tidak kalah ajaib. Lagu bermakna ambigu di, “Burungku Hilang”, “Ketindihan Setan Pas Lagi Tidur” yang musiknya bernuansa Motown/oldies 50an; serta favorit saya, lagu bernuansa orkes 80an ala Pancaran Sinar Petromaks dan Pengantar Minum Racun, “Salah Jimat”

Kabar baiknya semua lagu-lagu ini berdurasi sangat singkat antara satu menitan hingga dua menitan. Sehingga kadar canda dan jenakanya terjaga tanpa terasa -izin pakai istilah sekarang- cringe.

Lalu kembali kepertanyaan pertama, apakah album Cerita Dari Teman-Teman di Krapela milik Revo dan Fauna ini penting? Sekali bila bicara ungkapan klise “mewarnai musik Indonesia”, Revo sekali lagi benar-benar melakukannya dengan kadar canda, skil dan musikalitas yang berimbang.


 

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

RAN Luncurkan Video Musik Kapan? yang Dibintangi Yono Bakrie

Setelah terakhir meluncurkan video musik “Hey Tunggu Dulu” Oktober 2024, RAN menghadirkan visualisasi terbaru masih dari album TEATER NESTAPA berjudul “Kapan?” (21/02).     Seperti tiga video sebelumnya “Rahasia #1”, “Rahasia #2”, dan “Hey …

6 Band Indonesia Ini Sudah Berusia 30 Tahun

Rasanya konsistensi dalam bermusik selama bertahun-tahun menjadi sesuatu yang diidam-idamkan oleh setiap band. Tak hanya sekadar bertahan, namun bagaimana masih bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Di luar Indonesia, kami melihat band-band seperti Slipknot, Foo …