Danilla – POP SEBLAY

Mar 5, 2022
Danilla Pop Seblay

POP SEBLAY, album ketiga Danilla Jelita Poetri Riyadi adalah kejutan yang mengganggu. Sebelumnya, Danilla merilis “MPV” dengan video musik ganjil tapi musiknya mudah lekat. Bonus kejutan umpatan, “t*i lah” di akhir lagu. Seolah jadi petunjuk kalau albumnya akan mengejutkan. Terbukti ketika dirilis selain judul album, penjudulan 12 judul lagunya pun terasa tidak beres. “kudikan”, “KIW””, “Fel D 1”, dan “Dungu-Dungu”. Liriknya di album ini pun menyesatkan.

Danilla kembali menggunakan bahasa Indonesia sepenuhnya dalam album ketiganya. Memadukan lirik puitis ala Telisik (2014) dan Lintasan Waktu (2017) yang kontemplatif dan menambahkan unsur canda. Dan, tidak. Lirik POP SEBLAY sama sekali tidak lugas. Dengarkan POP SEBLAY tanpa buka internet sama sekali, dijamin tersesat dalam permainan diksinya.

Namun semua itu bukan hal yang buruk, justru sebaliknya. Karena Danilla terlihat nyaman bercanda dengan musik yang nyaman. Juga terlihat percaya diri dan tidak tanggung-tanggung. Resikonya, yang tidak paham konteks bercandanya akan kurang nyaman. Dan emoh mendengarkan album ini.

Lirik POP SEBLAY sama sekali tidak lugas. Dengarkan POP SEBLAY tanpa buka internet sama sekali, dijamin tersesat dalam permainan diksinya.

Lagu pembuka “kudikan” contohnya. Adlibs seniman video/YouTuber, Fluxcup terdengar menggelitik bagi yang paham. Tapi yang tidak, sebaliknya. Kabar baiknya lagu pembuka ini kuat. Lirik nakal, musik menggoda dan reff seru mengundang badan goyang. Diksinya ciamik:

Matamu melirik ke dalam belahan / Jantungku / Kutahu apa yang kau bayangkan / Senyummu seakan ingin merebahkan / Imanku / Kutahu apa yang kau dambakan. 

Kekesalan sulit lepas dari imaji musik senja direspon santai di lagu “MVP” yang tenang. Lagu “Otomata” adalah bukti lain tidak lugasnya lirik Danilla. Bicara penyiksaan hewan dengan lirik cerdik:

Siapa mamalia yang berbudaya? / Aniaya mamalia lainnya / Daya musnahnya amat nyata.

Danilla terlihat nyaman bercanda dengan musik yang nyaman. Juga terlihat percaya diri dan tidak tanggung-tanggung.

Ada “BERAT Badan”, dibuka dengan raungan gitar fuzz dengan tone yang berat dan malas. Berpotensi menjadi anthem anti body shaming yang sempurna. Lalu “’S E N J A’ di Seberang Nusa” yang bernuansa album Telisik. Sindiran bagi yang ogah move on dari Danilla versi Telisik. Ia menyentil jenaka:

Dengarkanlah tembang Danilla / Siapa pula penyanyi itu / Tapi mengapa lagu-lagunya sungguh kurasa / Benar adanya kurasa.

Ada “KIW”” yang catchy. Bassline genit Gallang Perdhana berperan atas groove seksi lagu ini. Apakah istilah Kiw” akan kembali jadi tren setelah dilagukan Danilla? Kita tunggu saja.

Lepas dari label musik senja, Danilla harus siap terjerumus masuk dalam label city pop Indonesia yang belakang lagi menggelinding bak bola liar.

Di lagu “Di Balik Selimut” yang sesungguhnya tentang tidur ditemani kucing, ia sulit berkelit dari akar jazz-nya dengan berdendang scat nan cantik di akhir lagu. Lalu ada lagu tidur bareng, “Fel D 1” dalam balutan musik R&B sensual yang menyesatkan. Karena sesungguhnya tentang alergi kucing. Fel D 1, sendiri adalah zat alami kucing yang membuat orang berhidung sensitif jadi alergi.

Yang terkecoh dengan selipan disco/funk tanggung dalam “Di Balik Selimut”, akan terpuaskan dengan “Dalam Nirvana” yang riang dan joget-able. Dengan lagu ini, lepas dari label musik senja, Danilla harus siap terjerumus masuk dalam label city pop Indonesia yang belakangan lagi menggelinding bak bola liar.

Dengan kembalinya Danilla mengeksplorasi  bahasa Indonesia saya menikmati kenyamannya bercanda dengan musik nyaman. Sambil menebak-nebak diksinya yang penuh canda. Belum lagi pilihan sampul album yang paradoks. Tampak menggoda tapi sekaligus konyol. Tentu karena font dan judul, POP SEBLAY-nya yang jauh dari serius.

Terakhir, album pop bergizi penuh canda ini bisa jadi yang dibutuhkan di tahun kedua pandemi ini. Bila bergerak cepat dan bebas seperti dulu belum memungkinan, maka penting untuk kita tetap bergerak meski lebih lambat. Bila joget maksimal belum memungkinkan, mari joget kecil dengan POP SEBLAY.

 

Artist: Danilla
Album: POP SEBLAY
Label: Laguland Records


 

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Di Balik Panggung Serigala Militia Selamanya

Seringai sukses menggelar konser Serigala Militia Selamanya di Lapangan Hockey Plaza Festival hari Sabtu (30/11). Bekerja sama dengan Antara Suara, acara hari itu berhasil membuat program pesta yang menyenangkan untuk para Serigala Militia tidak …

Wawancara Eksklusif Adikara: Bermusik di Era Digital Lewat Tembang-Tembang Cinta

Jika membahas lagu yang viral di media sosial tahun ini, rasanya tidak mungkin jika tidak menyebutkan “Primadona” dan “Katakan Saja” untuk kategori tersebut. Kedua lagu itu dinyanyikan oleh solois berusia 24 tahun bernama Adikara …