Rekomendasi: White Chorus – FASTFOOD
Mari bicara mengenai White Chorus, duo electronic pop beranggota Emir Mahendra dan Clara Friska yang belakangan ini namanya kerap mondar-mandir tampil di pertunjukan musik di Bandung dan sekitarnya.
Sebelum muncul dengan unit ini, saya lebih dulu mengenal Emir sebagai seorang personel dari unit alternative rock asal Bandung, Loner Lunar (yang sangat disayangkan, selama masa pandemi ini mereka sepi rilisan).
White Chorus sendiri pun akhirnya resmi melepas album debutnya, FASTFOOD di pertengahan tahun lalu setelah sebelumnya memperdengarkan beberapa materi di dalamnya terlebih dahulu seperti “HEATWAVE” dan “Alone Together”, juga menyusul sebuah EP, Happysad yang rilis di tahun 2019.
Secara lugas, sang duo menghadirkan sepuluh nomor yang membawa ragam cerita serta warna dan nuansa berbeda di dalamnya. Dengan manis, keduanya membalut cerita-cerita yang terasa personal di kehidupan remaja hingga menjelang dewasa dengan musik elektronik yang (untungnya) tidak terdengar membosankan hingga akhir durasi album. Terima kasih kepada eksplorasi pakem yang mereka lakukan di tiap nomornya.
Nomor favorit? Saya bisa bilang, “I Shouldn’t Bring My Heart Next Time” menjadi salah satunya. Di nomor kelima dari sepuluh nomor, Friska bernyanyi dengan jangkauan vokal yang berbeda dengan nomor lainnya, bahkan dirinya terdengar ‘berteriak’ di beberapa bagiannya.
Nomor ketujuh, “404 Not Found” juga membawa sebuah kejutan tersendiri ketika di tengah durasi lagu, muncul ketukan drum a la jazz yang – kembali lagi – menjadi sebuah eksplorasi yang kehadirannya tidak diduga-duga, mengiringi musik yang terdengar lebih danceable, mirip-mirip dengan nuansa yang hadir dalam nomor selanjutnya, “Dissapear”.
Secara keseluruhan, tentu FASTFOOD menjadi sebuah album yang menyenangkan, easy listening dan patut untuk disimak lebih lanjut, juga dengan langkah White Chorus ke depannya.
Jika ada kritik, mungkin adalah bagaimana keduanya bisa lebih bijak untuk mempertanggungjawabkan materi-materi tersebut ketika dibawakan secara langsung. Agak disayangkan, pengalaman pertama saya menyaksikan White Chorus ketika mereka mampir ke Jakarta di beberapa pekan lalu bukan sebuah pengalaman yang menyenangkan.
Terlalu banyak kendala teknis dan racauan kureng yang hadir di set singkat yang mereka bawakan malam itu. Entah apakah kurang persiapan atau terlalu banyak menenggak minuman dan kelewat bersenang-senang bersama crowd, saya kurang tahu juga. Sah-sah saja dalam dua poin terakhir, bebas. Tapi tetap, hal paling penting adalah – sekali lagi – mempertanggungjawabkan materi-materi dalam album ketika dibawakan secara langsung, secara bijak. Semoga hanya terjadi di panggung tersebut dan tidak terjadi kembali di panggung-panggung lainnya kelak.
FASTFOOD, album debut dari White Chorus masuk dalam 20 Album Indonesia Terbaik 2021 versi Pophariini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …
I’m Kidding Asal Aceh Tetap Semangat Berkarya di Tengah Keterbatasan
Setelah merilis 2 single bulan Juni lalu, band pop punk asal Aceh, I’m Kidding akhirnya resmi meluncurkan album penuh perdana mereka dalam tajuk Awal dan Baru hari Minggu (10/11). I’m Kidding terbentuk …