Resensi : Gabriel Mayo – In Between

Oct 8, 2019

Artist: Gabriel Mayo
Album: In Between
Label: GM & Co
Peringkat Indonesia: 7/10

Tidak banyak musisi yang ‘menyeberang’ dan Gabriel Mayo adalah satu diantara yang sedikit. Dikenal sebagai drummer dari band Vox, kini Mayo bertransformasi menjadi singer-songwriter. Menenteng gitar dan menyuarakan kegusaran dan keresahannya dalam hidup lewat lagu-lagunya.

Mendengarkan seorang Gabriel Mayo dari dulu sampai detik ini masih relevan: Kasih dia gitar dan dia akan memberikan saya banyak melodi-melodi indah yang mungkin beberapa diantaranya ada di In Between ini. Sebuah kumpulan cerita lika-liku kehidupan musisi perantauan dari Surabaya di ibukota.

Perubahan musikalnya pun makin hari makin kentara, meskipun tak banyak bergeser, tapi mengejar ke sesuatu yang optimal secara subyektif itu ada dan sedang dilakukannya. In Between adalah pembuktiannya pelan-pelan.

Di album ini, ia membawa keintiman musik, suara dan liriknya ke cabang-cabang emosi yang menarik. Seperti ada upaya kemegahan di “Countdown”, perenungan-perenungan yang dalam di “Insomnia” dan “And Why” menjadi satu dengan kegetiran petikan gitar dan kerapuhan suaranya, yang sejatinya menjadikan dirinya unik.

Diantara nomor-nomor intimnya, Mayo mencoba mencari riuh, yang menarik adalah “Loud n’ Loud”. Sang kolaborator di departemen slide Michael Felisianvs bekerja dengan baik, lagu ini terdengar baik. Harmonisasi yang baik dengan Tanya Ditaputri juga patut diacungi jempol.

Layaknya pendengar yang tak pernah puas, saya mendengar seperti ada sesuatu yang bisa digali lebih dalam dari seorang Mayo, terlepas dari baiknya patron musik folk yang diembannya. Tak ada salahnya menjajal ketukan-ketukan non-standar, notasi-notasi aneh yang keluar dari zona nyaman. Karena hanya di situlah seorang penyanyi dan penulis lagu sejatinya bisa terus hidup.

_____

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

5 Kru Musisi Indonesia Pilihan Pophariini 2024

Sepertinya harga mati peran orang-orang di balik panggung yang menjadi salah satu faktor penting aksi para musisi dalam sebuah pertunjukan. Jika penonton yang paham menemukan kepuasan karena sound mereka terdengar bagus, percayalah bahwa soundman, …

Wawancara Eksklusif Dimas Pradipta Sum It! Studio: Cita-cita Masa Kecil Arsitek, Besar Jadi Arsitek Suara

Di kalangan pendengar, sosok Dimas Pradipta mungkin tidak familiar. Namun jika melihat keterangan kredit lagu-lagu populer, namanya banyak tersemat di layanan streaming musik.  Melihat unggahan Instagram Sum It! Studio miliknya, Dimas yang terlibat dalam …