Romantic Echoes Persembahkan Masa Lalu

Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba juga. Setelah beberapa bulan kebelakang kita dibiarkan penasaran dengan rilisnya satu persatu single ‘cicilan’ menuju album perdananya, maka 19 Juni lalu, Romantic Echoes resmi menebus rasa penasaran kita semua dengan rilisnya Persembahan Dari Masa Lalu.
Masih asing dengan nama Romantic Echoes? Oke, mari sedikit berkenalan dengan beliau. Pernah dengan sebuah grup band bernama Pijar? Nah, Romantic Echoes adalah moniker sang vokalis, J. Alfredo untuk proyek solonya itu.
Romantic Echoes, seperti namanya, yang berarti gema romantis, bermaksud menjadikan segala hal disekitarnya ikut merasakan keintiman cinta yang dirasakan olehnya,” sebagaimana yang dikutip dari rilisan pers. Canggih bukan?
Sejak November tahun lalu, secara perlahan, Romantic Echoes membuat kita penasaran dengan beberapa single yang kerap kali ia lepas di tiap bulannya.
Sebagai permulaan perjalanan diskografinya, dirinya melepas sebuah double single, “You Made Me Smile” dan “You Made Me Cry” dimana pada kedua single tersebut, dirinya menggandeng Oslo Ibrahim.
Setelahnya, perjalanan berlanjut dari Februari hinggai Mei, dimana pada bulan-bulan tersebut, secara berderet, dirinya merilis “Permataku”, “Arungi”, “Tentang Bunga”, dan “Yang Tercinta.”
Untuk nomor yang terakhir disebut, terasa lebih spesial karena turut hadirnya suara emas milik Noh Salleh dan juga Bilal Indrajaya.
Persembahan Dari Masa Lalu resmi lepas dan sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming musik yang tersedia. Album ini hadir dengan 12 nomor, selain single-single yang lebih dahulu dirilis, ada beberapa lagu lain yang layak disimak.
https://www.instagram.com/p/CBm21gYlt3s/
Persembahan Dari Masa Lalu hadir dengan tema besar seputar cinta dan romansa. Di sini, J. Alfredo dengan lihai membalut tiap cerita ‘masa lalu’-nya dengan lirik sederhana dan nada-nada menyejukkan. Somehow, keunikan songwritingnya menjadi angin segar bagi musik pop di Indonesia saat ini.
Bicara kolaborasi, selain banyak kolaborator yang digandengnya, duet menarik Alfredo dengan Dalilektra dan MaxxNara dalam single “We Might Get Along” juga layak untuk disimak, begitu pun videoklipnya.
____

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …