Rumahsakit Album Nol Derajat: Manuver Suhu Tahun 2000


Sampul album rumahsakit – Nol Derajat, karya Satellite of Love
Maka yang terjadi adalah demikian: mereka yang tidak terlalu menyukai album pertama, bisa begitu menyukai album kedua ini, dan bahkan bisa mulai semakin menyukai album pertama. Dan mereka yang lebih menyukai album pertama tetaplah pendengar setia album kedua.
Secara lagu, “Pop Kinetik” , “Sakit Sendiri”, dari album debut telah menjadi anthem tanpa disiaran radio—kaset yang terus diputar dan panggung ke panggunglah yang menghidupinya. Namun secara album, Nol Derajat bukan hanya mengokohkan posisi rumahsakit sebagai salah satu band pionir indiepop di Indonesia, tapi juga capaian seni suara yang masih saja sulit untuk ditandingi hingga kini. Mereka bermain sangat efektif sekaligus kaya dalam membangun suasana; pilihan notasi, beat, sound, aransemen. sementara lirik-liriknya betul-betul mengkhususkan suasana itu hingga malah jadi terasa lapang tafsir personalnya.
Dari sisi sampul kaset, desainer yang menamakan dirinya Satellite of Love, kembali menyajikan visual terdepannya. Setelah sampul album pertama Rumahsakit menghadirkan layer-layer Photoshop termaju di eranya, Nol Derajat datang dengan sampul memanjang yang menata kebekuan, dirayakan secara dingin oleh berbagai benda, hampir seperti foto karya David LaChapelle tanpa model namun mantel dan selimutnya bertebaran di mana-mana.

Sampul album rumahsakit – Nol Derajat, karya Satellite of Love
Motorola saya pertamakali jatuh, casing-nya terbuka, pada saat acara peluncuran album Nol Derajat. Saat banyak menggerakkan tubuh ketika DJ bermain di penutupan acara itu, dia terlompat dari kantung celana bahan yang mungkin memang terlalu besar.
Di tahun yang sama, Dewa 19 merilis Bintang Lima, album mereka yang lagi-lagi bertebaran hits. Setahun kemudian, Padi datang dengan debutnya, lalu segera menjadi pusat perhatian. Sementara Rumahsakit masih ada di sebuah pojokan yang akrab dihidupi oleh kalangannya. Kasetnya diputar dan pertunjukannya yang seringkali di tempat-tempat kecil selalu didatangi oleh anak-anak muda yang mengikuti suaranya. Jauh di kemudian hari, internet turut menyebarkannya hingga ke generasi lainnya.
Nol Derajat terjadi di Indonesia pada awal milenia.
____

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …