Saling Silang: Armand Maulana x Hindia x Rayhan Noor
Jika sebelumnya Armand Maulana pernah berkolaborasi dengan trio Laleilmanino untuk single “Hanya Engkau Yang Bisa”. Dua musisi yang terpilih kali ini lebih muda lagi, Hindia (Baskara Putra) dan Rayhan Noor untuk penggarapan “Sampai Akhir Zaman” yang dirilis tepat pada 11 Januari, tanggal spesial bagi Armand Maulana.
Kolaborasi yang beralasan karena Armand Maulana menganggap, Hindia dan Rayhan musisi hebat dan ia banggakan. Dengan adanya kolaborasi ini pula, Armand berpendapat kalau musik Indonesia selalu bertahan, tidak pernah tenggelam.
“Saat ’98 kerusuhan pun, musik Indonesia tuh karena saya mengalami bahwa kita (GIGI) masih bisa tur pada saat kerusuhan. Jadi, musik itu tidak pernah turun. Nah, dipertahankannya tuh adalah seperti kayak munculnya musisi-musisi kayak Hindia dan Rayhan yang selalu memberikan karya yang begitu fenomenal, begitu sehat menjadi vitamin buat musik Indonesia. Gue respect banget atas karya-karyanya yang begitu wild. Di luar dugaan kadang-kadang, aransemen apalagi lirik dari Baskara. Vibe, atmosfer, cara teknis sound dan sebagainya. Unbelievable sih kalau menurut gue,” kata Armand Maulana.
Tak ada pertimbangan lain kecuali Armand benar-benar kagum terhadap Hindia dan Rayhan. Selain itu, ia juga senang bisa berkolaborasi dengan siapa pun. Armand merasa tidak ingin berhenti di satu jalur saja dalam bermusik. Apa yang ia sudah lewati tak ingin diulang di jalur yang sama dengan melakukan kolaborasi dan eksplorasi.
“Paling tidak kalau pun jalan itu dijalani lagi. Tapi harus ada jalan alternatif lain. Jadi nah gue apapun itu, dari awal gue berkarier. Apalagi ini solo project gue. Jadi gue enggak mau karena 1.0 yang sudah gue lakukan, diulang lagi di 2.0,” jelas Armand.
Ia selalu mempertimbangkan dengan siapa berkolaborasi, baik seseorang maupun tim yang harus berbeda dari yang sudah pernah dikerjakan, “Entah itu dari segi karya musiknya, entah itu dari segi cara kerjanya. Jadi, supaya gue juga selalu dari dulu tuh supaya selalu gue mendapatkan sebuah atmosfer atau vibe yang terus memacu adrenalin gue. Terus memacu keadaan yang baru buat gue dan itu yang memacu adrenalin gue untuk terus berkarya.”
Perbedaan usia tak pernah menjadi penghalang dalam bermusik. Kolaborasi selalu menjadi mungkin namun pastinya tak pernah terbayangkan sebelumnya. Di mana Armand bersama GIGI sudah mengeluarkan album pertama, yaitu Angan tahun 1994. Sementara Baskara baru lahir ke dunia di tahun tersebut.
Baskara mengungkapkan cerita seru proses kolaborasi mereka. Ia sempat merasa tegang saat mengirimkan berkas lagu ke tim Armand, sampai jongkok dan keringat dingin.
“Sering sekali dengar cerita bahwa Kang Armand orangnya humble banget. Ternyata bener, bahkan lebih humble lagi dari yang kita bayangkan. Kalau lagi ngobrol bareng suka lupa bahwa beliau jauh lebih tua dari kami in a good way,” kata Baskara.
Rayhan Noor menambahkan, kalau workshop yang sempat mereka jalani selama satu hari ternyata tidak cukup. Mereka berdua khawatir tidak bisa memberikan lagu yang bagus untuk Armand Maulana. Di mana ide draft lagu “Sampai Akhir Zaman” baru muncul begitu menjalani workshop kedua.
Bagi Rayhan, Armand adalah salah satu musisi panutan utamanya. “Dari karya, performance sampai off-stage, attitude-nya akan selamanya jadi patokan gue dalam bermusik,” jelas Rayhan.
Hasilnya, lagu “Sampai Akhir Zaman” membuktikan ciri khas bermusik Hindia dan Rayhan yang tak terbuang dan tetap hidup karena karakter vokal Armand Maulana yang begitu kuat. Kami penasaran apakah mereka saling mengetahui karya musik satu sama lain. Inilah pilihan lagu Armand Maulana, Hindia, dan Rayhan Noor.
Lima Lagu Hindia & Rayhan Noor Pilihan Armand Maulana
Secukupnya – Hindia
Kalau lirik sudah enggak usah diomongin lah. Emang dia selalu keren ya. Maksud gue, ini kan original soundtrack dari sebuah film. Apa yang terjadi di film itu dia ungkapkan. Tapi yang gue, catchy-nya aransemen karena gue lahir di era mendengarkan musik-musik besar di era new wave 80-an dan gue senang banget karena di situ new wave banget.
Rumah ke Rumah – Hindia
Lirik yang menarik. Sangat menarik, terus juga sebuah lagu yang monoton itu sangat sulit kalau menurut gue untuk disukai sama orang karena kan monoton. Nah, ini sebuah lagu yang monoton tapi gue suka. Berarti ada sebuah chemistry yang tepat dari seluruhnya antara lirik, antara melodi, dan aransemen dan mixing dan sebagainya.
Mata Air – Hindia
Seperti yang tadi, karena gue senang banget sama new wave. Jadi, gue senang banget.
Ragu? – Rayhan Noor
Gue senang banget soalnya apa ya, terhibur banget gue. Asli kalau gue lagu ini terhibur banget. Itu saja alasannya.
Colors – Rayhan Noor, Agatha Pricilla
Adem lagunya walaupun liriknya menceritakan sesuatu yang naik turun tapi adem lagunya. Wuenak.
Lima Lagu GIGI Pilihan Hindia
Jomblo – GIGI
Salah satu lagu Indonesia yang video klipnya paling keinget-inget di kepala gue sampai sekarang.
Andai – GIGI
Dulu hampir tiap hari asisten rumah tangga keluarga kami dengar ini terus tiap sore. Intro gitarnya khas banget, baru empat not langsung tau lagu apa.
Ya.. Ya.. Ya.. – GIGI
Ini rotasi kelas berat di warnet tempat gue sering main game online dulu. Banyak kawan-kawan sepantaran juga dulu belajar gitar listrik dengan lagu ini.
Kucari Yang Kau Mau – GIGI
Lagu ini nuansanya lumayan jauh beda dibanding lagu-lagu Indonesia yang beredar pada eranya. Buangan nada Kang Armand ke atas dari kata “ku” ke “cari” di reff pakem banget.
Yang T’lah Berlalu (Nirwana) – GIGI
Sudah masuk jejeran classic Indonesia. Terbaik.
Lima Lagu GIGI Pilihan Rayhan Noor
Ku Ingin – GIGI
Ini lagu pertama GIGI yang gue dengar, dikasih denger sama Bokap via kaset. Awalnya terkesima banget dengan solonya Alm. Aria Baron. Namun, lagu ini salah satu lagu pertama yang bikin gue mikir, “Oh band keren tuh kayak gini nih”.
Yang T’lah Berlalu (Nirwana) – GIGI
Salah satu wajib audisi ekskul band di sekolah dulu. Gue nggak milih lagu ini karena susah [tertawa]. Tapi berkesan karena akhirnya gue pelajarin karena progresi chord lagu ini indah banget.
Terbang – GIGI
Live-nya lagu ini enggak pernah enggak keren. Contoh cara ngeband yang “tight”.
Akhirnya – GIGI
Sampe sekarang masih merinding kalau dengar delivery-nya Kang Armand di lagu ini. Kang Armand bisa bawain lagu yang bahkan bukan ciptaannya seakan lagu dia sendiri.
Kembalilah Kasih – GIGI
Ini mungkin lagu GIGI yang lumayan “deep cut”. Tapi, salah satu favorit gue banget. Storytelling via aransemen musiknya gila banget. Gw belajar banyak banget dari lagu ini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …