Saling Silang: Mocca x Mondo Gascaro

Mar 11, 2018

Tahun ini menjadi tahun yang penting bagi band indiepop asal Bandung, Mocca. Selain memasuki tahun ke 19, dan merilis album kelima, Lima, untuk pertama kalinya Mocca menulis semua lagu dalam dalam bahasa Indonesia. Dan dalam album ini dibantu oleh Mondo Gascaro sebagai produser.

Mocca dan Mondo sendiri sudah saling mengikuti perjalan mereka masing masing. Sebelumnya Mondo menyatakan kalau Mocca itu menurutnya sangat musikal. “Seperti Broadway tapi lebih muda”. Sementara menurut Riko, gitaris Mocca “Kekuatan Mondo itu bisa memainkan atmosfer melalui bunyi-bunyian. Dalam satu kord itu, kita bisa dibawa mundur ke tahun 60an, terus maju ke tahun 80an. Hanya karena progresi kord yang ia pakai berikutnya”.

Simak penuturan Mocca dan Mondo Gascaro saling mengomentari lagu mereka kepada Pop Hari Ini.

 

Mondo Gascaro

foto: Rendha Rais

Simak penuturan Mondo tentang lagu-lagu Mocca di dalam album Lima, yang ia produseri.

“Seharusnya”

Salah satu track favorite saya. Ada sentuhan “French pop”. Easanya banyak bisa dimacem-macemin tapi harus tetap “keep it simple dan ringkas”.

 

“Tanda Tanya”

Ini juga salah satu lagu favorit dan yang paling “fun”. Juga yang paling terakhir direkam. Awalnya ada opsi lagu ini akan dibuat “ballad” yang bertempo lambat, tapi akhirnya dibuat swing bertempo cepat.

 

“Dan Akhirnya”

Ini juga favorit. Waktu rekaman, ini lagu yang paling kedengeran “ngga Mocca”, karena beat dan isian gitarnya. Tapi pas masuk vocal Arina, langsung jadi Mocca lagi.  Kalau dengar liriknya seperti tentang pasangan yang harus berpisah, tapi sebenernya tentang Riko yang harus berpisah dengan gitar kesayangannya. 

 

“Ketika Semua Telah Berakhir”

Lagu ini memadukan Gardika Gigih di piano, vokal Arina, dan string section. Saya menyarankan Arina untuk mengisi flute di beberapa bagian supaya selain vokal, tetap ada interaksi secara instrumental antara mereka. Strings lebih menahan diri secara aransmen dan mixing, fungsinya menjadi penanda emosi antar segmen. 

 

“Di Penghujung Hari Minggu”

Lagu ini kalo didengar, kebayang suasana malas-malasan di hari Minggu sore ke malam jaman di tv masih cuma ada TVRI ?

 

 

Foto: dok. Mocca

Mocca

Simak penuturan Mocca tentang lagu-lagu Mondo Gascaro yang diwakili oleh gitaris Riko Prayitno

“Saturday Light”

Selalu ngebawa seolah-olah lagi berada di Jaya Pub Jakarta.

 

“Dan Bila..”

Ada “arwah” Chrisye di lagu ini.

 

Rainy Days On The Sidewalk

Lagu yang cocok dijadikan soundtrack ketika bergandengan tangan bareng yang terkasih di jalan Braga Bandung.

 

“Butiran Angin”

Lagu soothing yang “i wish i wrote that song”..

 

“Lamun Ombak”

Padang rasa Paris, perfect song dan ketika lagu habis, secara reflek ingin menggumam “tambuah ciek, uda”!

___

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI

Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya.     CARAKA merupakan band …