‘Tarian Penghancur Raya’, Kritik .Feast atas Kerusakan Lingkungan

Nov 12, 2019

Setelah beberapa bulan lalu meluncurkan “Dalam Hitungan” yang membahas hubungan manusia dengan teknologi dan rumus-rumus yang mengatur masyarakat, kali ini .Feast kembali meluncurkan singel terbarunya, “Tarian Penghancur Raya”. Ini sekaligus sebagai petunjuk album terbaru mereka yang membahas hubungan antara manusia dengan alam, budaya, dan segala sesuatu yang dilahirkan oleh pertiwi jauh sebelum masyarakat menapaki bumi.

“Berkaca ke banyaknya berita-berita tidak mengenakkan perihal kerusakan lingkungan dan ancaman kelangsungan untuk berbagai warisan budaya Indonesia belakangan ini, rasanya ‘Tarian Penghancur Raya’ menjadi sebuah lagu yang relevan untuk dirilis sekarang. Ini kami tulis bukan hanya sebagai sebuah kritik terhadap keadaan secara umum, namun juga kepada diri kami sendiri,” ucap Baskara Putra. “Kita berlomba-lomba merusak seluruhnya yang asli dan asri, entah demi apa,” tambahnya.

“Tarian Penghancur Raya” dibuka lewat suara gamelan di intro, Feast seolah mengajak pendengarnya menari merespon keadaan lingkungan belakangan ini. Grup musik yang terdiri dari Baskara, Awan, Adnan, Dicky, dan Ryo Bodat ini terdengar mengeksplorasi suara tetabuhan dalam lagu ini. Namun ciri khas Feast seperti sound gitar bluesy masih terdengar. Departemen bass yang kali ini dieksplorasi dengan menggunakan sub bass namun progresinya masih terdengar familiar. Begitu juga dengan vokal Baskara yang lugas menyanyikan lirik-lirik sarat kritik isu sosial.

Artwork Tarian Penghancur Raya dari .Feast yang digarap Mikael Aldo / dok. .Feast

Aransemen dan komposisi lagu “Tarian Penghancur Raya” yang sudah tersedia di berbagai layanan musik digital seperti Apple Music, iTunes, Spotify, dan Joox digarap bersama oleh .Feast dan diproduseri oleh Wisnu Ikhsantama Wicaksana dan Baskara Putra. Direkam dan di-mixing di studio Soundpole milik Wisnu Ikhsantama Wicaksana dan beberapa part gitar direkam dan dimainkan oleh Rayhan Noor. Sedangkan mastering-nya dikerjakan Marcel James. Artwork dikerjakan oleh Mikael Aldo dari Sun Eater Studio. Lirik video sudah tersedia di channel Youtube milik Sun Eater.

“Tarian Penghancur Raya”, sepertinya kita selangkah lebih dekat dengan album penuh terbaru .Feast, tunggu tanggal mainnya.

Penulis
Jonathan
Cuma sok tahu tentang musik. Suka foto-foto stage juga.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar

Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini.  …

We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms

Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan.     Album Asian Palms …