Tebus Kerinduan, David Bayu Rilis Album Solo

Oct 8, 2022

Hari Jumat (07/10), David Bayu resmi menebus kerinduan para pendengarnya dengan sebuah album solo perdana berjudul Di Dalam Jiwa.

Delapan lagu ia hadirkan di album tersebut, termasuk “Deritaku” yang lebih dulu rilis satu minggu sebelum tanggal rilis Di Dalam Jiwa. Beberapa lagu dikabarkan sudah diciptakan sebelum badai pandemi menerjang.

Lagu-lagu dalam album masing-masing membawa ceritanya tersendiri. Mulai dari ungkapan perasaan David ketika masa pandemi hingga beberapa pengalaman personal yang pernah ia lalui sepanjang hidupnya.

 

Sedikit kilas balik, di tahun 2009 silam David pernah merilis album DVD Boy.

“Dulu prioritasnya enggak ke situ. Kalau DVD Boy itu kayak album solo, tapi jadinya cuma iseng karena bukan prioritas”, terang David.

Meski begitu, DVD Boy yang mempertemukan David dengan salah satu kolaborator dari Di Dalam Jiwa. Adalah Vega Antares yang turut membantu David di departemen gitar. Selain Vega, juga ada nama Erikson Jayanto yang membantu sang solois.

Seiring dengan rilisnya album ini, David menyampaikan bahwa semua yang ia harapkan sudah terjadi semua.

“Yang gue harapkan sudah terjadi semua, dalam arti gue sangat menikmati prosesnya yang lumayan panjang. Hasilnya sesuai harapan gue”, tutup David.

Di Dalam Jiwa, album solo perdana David Bayu sudah bisa didengarkan di berbagai platform.

 

Bertepatan dengan hari perilisan, David Bayu berkesempatan untuk membawakan beberapa lagu dalam albumnya di hari pertama gelaran Synchronize Fest 2022.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar

Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang