Tibiast – Melawan Masa

Sebelum bicara album Melawan Masa mlik Tibiast kita harus bicara tengang groove-metal dulu. Adalah subgenre heavy-metal yang lumayan seksi pada dekade 90-an. Meski style ini terkadang bias dan sering berada di persimpangan yang sama dengan nu-metal dan metallic hardcore.
Di skena lokal sendiri, band-band yang memainkan gaya musik seperti ini pun cukup banyak. Meski kebanyakan berasal dari era akhir dekade 90-an hingga awal 2000-an. Beberapa dari mereka adalah Balcony, Authority, Freaks, Bak Sampah, dan Ragadub
Tibiast coba meramaikan kembali style groove-metal di skena lokal. Band ini berdiri pada tahun 2019. Meskipun begitu, Tibiast terdiri dari orang-orang lama di skena Bandung
Meskipun begitu groove-metal bukanlah gaya musik “retro”, karena beberapa tahun terakhir sudah muncul band-band baru di skena metal internasional macam Alien Weaponry serta Veins yang memainkan groove-metal, dan mereka pun mendapat ulasan positif dari berbagai media.
Tibiast adalah band yang coba meramaikan kembali style groove-metal di skena lokal. Band ini berdiri pada tahun 2019. Meskipun begitu, Tibiast terdiri dari orang-orang lama di skena Bandung, seperti: Kiming / bass (Dajjal / Power Punk), Uca / gitaris (Keparat) & Fikry / drums (Terapi Urine / Eyesun).
Beberapa personil band / grup musik lawas skena Bandung seperti: Eyefeelsix, Turbidity dan The Cruel juga turut berkontribusi di album Melawan Masa (2022), menjadikan album debut Tibiast ini meriah.
Tibiast memainkan gaya groove-metal yang condong ke nu-metal & tribal-metal. Pengaruh dari: Puya, Ill Niño, Soulfly, dan Slipknot terasa kental di musiknya Tibiast. Bahkan di beberapa bagian gitarnya, mengingatkan akan Burgerkill
Di album debutnya ini Tibiast memainkan gaya groove-metal yang condong ke nu-metal & tribal-metal. Pengaruh dari: Puya, Ill Niño, Soulfly, dan Slipknot terasa kental di musiknya Tibiast. Bahkan di beberapa bagian gitarnya, mengingatkan akan Burgerkill.
Di album debutnya ini juga, Tibiast memang masih belum menemukan ciri khas mereka sendiri. Pengaruh band ini-itu masih terdengar jelas di sana-sini.
Kemudian untuk produksi, mastering-nya terdengar kurang optimal. Mengingat musik groove-metal identik dengan kualitas produksi sound yang mumpuni. Meskipun begitu, tema etnik Sunda yang juga diusung di album ini cukup menutupi beberapa celah minor.
Untuk produksi, mastering-nya terdengar kurang optimal. Mengingat musik groove-metal identik dengan kualitas produksi sound mumpuni. Meskipun begitu, tema etnik Sunda yang juga diusung di album ini cukup menutupi beberapa celah minor
Ya, lagu “Radjah Ruwat Bumi” yang vokalnya diisi oleh Budi Dalton cukup mencuri perhatian, yang mana merupakan perpaduan metal dengan world-music, dalam hal ini musik etnik Sunda. Kemudian juga ada “Asihan Si Taruk Gadung” yang menggunakan bahasa Sunda.
Jika tema kearifan lokal ini terus dipoles oleh Tibiast, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan mereka bisa mengikuti jejaknya Jasad atau Karinding Attack di kancah musik metal internasional.

Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …