6 Hal yang Bakal Hilang Dalam Pertunjukan Musik Pasca Pandemi

Jun 17, 2020

Kami percaya bahwa pandemi ini pasti akan segera berakhir. Walau belum ada kepastian entah itu akan berlangsung dalam waktu dekat atau tidak, tapi hal ini pasti memang akan ada ujungnya. Sebelum pandemi ini datang, masih teringat betul bagaimana meriahnya sebuah pertunjukan musik. Bagaimana sebuah pertunjukan musik bisa menjadi wadah untuk melepas kepenatan, menyalurkan kesenangan, dan tentunya menimbun banyak kenangan.

Belakangan ini, embel-embel new normal banyak digaungkan di berbagai media sosial, juga portal berita. PSBB yang juga sudah dilonggarkan di berbagai daerah pun juga banyak diberitakan. Meski belum terasa membaik, namun roda-roda kehidupan di berbagai aspek terlihat kembali berjalan kembali.

Kali ini, kami sedikit menebak-nebak. Kira-kira hal apa sajakah yang bakal hilang meski PSBB dilonggarkan, andai nanti akhirnya ada sebuah pertunjukan musik kembali pasca pandemi ini.

Meskipun juga masih terasa tidak relevan untuk berada di sebuah pertunjukan musik secara live dalam waktu dekat ini, namun kami tetap mengingat-ingat kebiasaan lama yang menyenangkan ini, dalam hal ini, kebiasaan-kebiasaan lama di sebuah pertunjukan musik yang kira-kira akan hilang nantinya.

Dia penulis kami, Pohan dan Raka merangkumkannya buat kalian *)


 

1. Pemeriksaan di pintu masuk 

Setelah mengantre di acara musik/festival, biasanya pak petugas keamanan memeriksa tas serta meraba bagian kantong pakaian. Kemungkinan besar meski PSBB sudah dilonggarkan, hal ini sudah tidak lagi terjadi demi tetap menjaga praktik social distancing.

 

2. Jarak antar penonton

Baik penonton area tribun dan festival memiliki jarak yang begitu dekat dengan penonton lainnya. Seperti kita ketahui jarak bangku satu dan lainnya saling berdekatan. Begitu pula posisi berdiri saat menonton di area festival yang kadang cukup rapat. Apakah jarak dekat ini masih bisa dirasakan? Kami kok sangsi ya.

 

3. Crowd surfing, moshing dan semua teman-temannya 

Aksi yang satu ini bukan cuma menyebabkan penonton satu dengan yang lainnya bersentuhan. Tetapi juga menjadi ajang bertukar keringat. Walaupun PSBB dilonggarkan, sudah jelas aksi ugal-ugalan ini sementara belum dapat direalisasikan. Jangan rindu, nanti ribet.

 

4. Duduk bergerombol di area F&B

Namanya datang ke acara sama teman-teman. Sudah pasti ke mana pun saat berada di tempatnya akan selalu jalan berbarengan bukan? Rasanya meski PSBB dilonggarakan, kita tidak bergerombol atau bisa mengindari gerombolan.

 

5. Meet and greet artis atau foto bareng idola

Momen bertemu langsung dengan idola adalah momen paling berharga. Bagaimana jika kesempatan ini tidak lagi seperti yang kita bayangkan? Sudah pasti peraturan yang diberikan penyelenggara bakal lebih ketat. Kzl!

 

6. Rasa nyaman dan kesenangan

Tidak bisa dipungkiri, pasti rasanya akan tidak terlalu nyaman jika harus kembali berada di kerumunan. Toh sebenarnya hal tersebut beralasan, mengingat bahwa penyebaran virus ini paling besar kemungkinannya jika berada di sebuah kerumunan. Sedikit rasa ‘parno’ atau paranoid mungkin masih akan tetap hinggap, meski keadaan sudah membaik nantinya.

_____

*) semua foto diambil oleh Raka dan Pohan

1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] banyak menu nada di handphone. Mari dukung dan nikmati musik Indonesia dengan rebahan ceria. Dan jika harus keluar rumah, mungkin bisa kenakan merchandise masker band […]

Eksplor konten lain Pophariini

Wijaya 80 Rilis Single Terakhir Kali, Selangkah Lebih Dekat Menuju Mini Album

Wijaya 80, band trio yang mengusung tema pop 80an, meluncurkan single “Terakhir Kali” (06/12).      Lebih dari sebuah karya musik, tembang ini menjadi refleksi emosional tentang rumitnya perjalanan cinta sekaligus penanda babak baru …

Maudy Ayunda Rayakan Kerapuhan dan Ketangguhan Manusia di Album Keempat

Penyanyi dan penulis lagu, Maudy Ayunda, kembali menghiasi blantika musik Indonesia dengan merilis album studio keempatnya, Pada Suatu Hari (03/12). Album ini menampilkan sisi artistiknya yang lebih matang dan autentik—baik dalam bermusik, maupun bercerita. …