PHI TIPS: Membuat Festival Musikmu Sendiri

Jun 11, 2022

Seperti kita tahu bahwa sejak kemarin sampai penghujung tahun nanti bakal banyak festival musik yang akan membombardir skena musik tanah air. Semua hadir dalam beragam konsep termasuk line upnya. Ini artinya tanda bahwa industri musik Indonesia mulai menggeliat dan mengarah kepada keadaan yang normal, seiring dengan makin cerahnya situasi pandemi di tanah air.

Sedikit menyukil soal festival. Dari istilahnya saja, festival punya pengertian yang berbeda dari pertunjukan musik umumnya. Sebuah festival berada di skala pertunjukan yang paling besar, setelah gig dan konser tunggal. Festival musik adalah sebuah acara besar yang melibatkan komunitas dengan menyajikan pertunjukan nyanyian dan permainan instrumen yang sering disajikan dengan tema seperti genre musik (mis., Rock, blues, folk, jazz, musik klasik), kebangsaan, lokalitas musisi, atau liburan.

Sebuah festival musik umumnya diselenggarakan oleh individu atau organisasi dalam jaringan produksi musik, biasanya adegan musik, industri musik, atau lembaga pendidikan musik.

Festival musik biasanya diadakan di luar ruangan, dengan tenda atau panggung. Biasanya ada beberapa hal lain yang terkait dengan festival, seperti penjualan makanan, kerajinan dan lain sebagainya. Sebagian besar festival kerap diadakan tahunan, dengan durasi harian atau sampai 3 hari.

Pada hakikatnya, setiap orang atau mereka yang tergabung dalam entitas tertentu bisa menggelar festival. Dari helicopter view saja, sepertinya tidak sulit dalam membuatnya, asal kalian tahu tahapan-tahapan yang ada.

Di PHI Tips kali ini, kami akan menerangkan sedikit bagaimana dasar dalam membuat sebuah festival musik.

 

Sebelum membuat festival, baiknya dipahami dulu apa itu festival. Bagaimana perbedaan festival dengan gig dan konser lain seperti yang sudah kami jelaskan di awal. Pemahaman ini yang nantinya akan menjadikan visi misi dan kerja selanjutnya akan berbeda skalanya dengan ketika kalian membuat gig sederhana.

 

Setiap festival ada konsepnya. Mungkin tidak sama seperti gig yang tidak terlalu kentara/kuat konsepnya selain menampilkan kumpulan band-band dalam satu malam. Sebuah festival lebih besar dari itu. Meskipun tidak melulu harus ukurannya panggung yang besar sebesar Coachella misalnya. Festival sekaliber SXSW dengan panggung kecil sederhana tersebar di cafe dan bar menjadi contoh unik sebuah festival tahunan yang punya skala yang besar.

 

Menu festival penting, ini yang menentukan festival kalian mungkin beda dari festival umum lainnya. Mau seperti Coachella yang menampilkan musik sebagai menu utama atau seperti SXSW dengan beragam menu seimbang dari musik, talks, movie, dsb?

 

Ini bagian yang menarik. Setelah 3 tahap di atas, kalian pasti bisa menemukan siapa musisi-musisi yang cocok dengan kriteria festival kalian. Misalnya, festival metal, sudah pasti bukan musisi pop yang diundang. Atau jika itu festival kecil untuk band-band emerging misalnya, mungkin kalian bisa melupakan musisi papan atas karena mungkin saja itu justru menganggu keseluruhan konsep festival.

 

Kota-kota di Indonesia punya lokasi festival yang menarik. Dari pinggir pantai sampai di kaki bukit, semua tempat sudah dijajaki. Taman kota yang hijau sampai kompleks olahraga pun juga sudah. Tinggal bagaimana kalian mensinkronkan antara konsep, menu dan line upnya.

 

Kecuali kalian adalah sekumpulan orang kaya yang ingin menghabiskan uang untuk idealisme yang tak terbendung atau kalian yakin bahwa tiket yang mahal akan menarik orang dalam jumlah besar ke festival, maka mencari sponsor adalah hal yang harus dilakukan demi suksesnya festival. Besar atau banyaknya uang yang dialirkan sponsor berpengaruh ke banyak hal, dari tempat line up dan lainnya. So, it’s your choice

 

Meski perintilan, namun ini amat sangat penting demi aman dan nyamannya festival, dari keamanan, sistem ticketing, produksi panggung, booth, sampai pawang hujan, semua elemen harus selaras dengan baik agar festival bisa berjalan dengan utuh.

Eksplor konten lain Pophariini

Traffic Jam Asal Solo Mengawali Album Mini dengan Single Untuk Apa?

Tidak memiliki materi baru selama 3 tahun, Traffic Jam asal Solo kembali dengan single anyar berjudul “Untuk Apa?” hari Jumat (03/05). Band beranggotakan Anisa (vokal), Bintang (vokal, gitar), Billy (bas), Ernest (gitar), dan Rovega …

More on Mumbles Rilis Ulang Lagu Lama untuk Album Perdana

More on Mumbles merilis ulang lagu mereka berjudul “Lagu Lama” hari Rabu (24/04) yang sebelumnya beredar dalam format akustik di tahun 2019 lalu.   Viralnya rekaman More on Mumbles saat membawakan “Lagu Lama” di …