Samo Lebih Serius Bermusik Tahun Ini

Jul 20, 2022

Bukan pendatang baru, namanya pernah muncul di halaman Pophariini empat tahun yang lalu sebagai vokalis band Gemalara. Dia adalah Samodra Angkasa Putro atau dikenal sebagai Samo Rafael. 

Perjalanan musik Samo, panggilan akrabnya, dimulai sejak ia masih kecil dengan mengikuti banyak panggung teater musikal. Menginjak usia ke 15 tahun, Samo sempat menjadi vokalis band jazz fusion Macadamia Nutcrackers namun tak berjalan lama.

Setelah berhenti dari Macadamia Nutcrackers, Gemalara yang terbentuk 2013 menjadi band kedua bagi karier Samo. Ia bersama Gemalara telah menghasilkan total tiga single, yaitu “Di Wajahmu Kulihat Bulan”, “Gemuruh”, dan “Sepi”.

“Lagu ‘Di Wajahmu Kulihat Bulan’ pernah travel ke film festival luar negeri sebagai soundtrack. Setelah itu Gemalara bubar,” kata Samo kepada Pophariini.

Selain bermusik, Samo yang juga dikenal sebagai aktor pernah membintangi sederet film, antara lain The Players (2015), Sebelum Iblis Menjemput (2018), Edge of the World (2021), dan Puisi Cinta Yang Membunuh (2022).

Usai dari Gemalara, Samo menghasilkan satu single solo perdana “Calon Suami” (2019). Ia pun mengabarkan tengah mengatur kembali arah bermusiknya demi menghasilkan karya lebih banyak lagi. Membuktikan, bahwa musik akan tetap menjadi pilihan terakhirnya.

“Sekarang baru mulai lagi dengan lagu-lagu yang sudah digodok semasa pandemi,” jelas pria kelahiran 1 Maret ini.

 

Adapun nama-nama yang cukup mempengaruhi karakter bermusiknya selama ini seperti Jeff Buckley, Tim Buckley, Queen, Peter Gabriel, Rufus Wainwright, Gary Jules, Sarah McLachlan, Joni Mitchell, Johann Sebastian Bach, Leonard Cohen, Guruh Soekarnoputra, Ubiet (Nyak Ina Raseuki), Ahmad Jais, Sam Saimun, Thom Yorke, St. Vincent, dan masih banyak lagi.

“Juga sosok musikal seperti Judy Garland dan Édith Piaf yang dikenalkan sama Ibuku sejak kecil. Ibu juga suka nyanyi. Kayaknya karena nyokap suaraku jadi agak musical dan ada femininnya,” tutup Samo.

Hingga kini, masih banyak manuver lain dari Samo patut ditunggu dan disimak kelanjutannya.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Sal Priadi – MARKERS, AND SUCH PENS FLASHDISKS

Album MARKERS, AND SUCH PENS FLASHDISKSl milik Sal Priadi ini jitu untuk menyelami isi kepalanya yang puitis, romantis, jenaka, sekaligus cringe dan freak

MALIQ & D’Essentials Gelar Ekshibisi, Ada Apa Aja Sih?

Menyambut perilisan album terbaru Can Machines Fall In Love? yang bakal beredar tanggal 30 Mei 2024, MALIQ & D’Essentials menggelar ekshibisi selama tanggal 7 Mei hingga 9 Juni di Melting Pot, GF, ASHTA District …